This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Review: Sang Martir (2012)

Review: Sang Martir (2012)
Rangga adalah seorang pemuda yg sejak kecil tinggal di sebuah panti asuhan milik Haji Rachman dan Hajjah Rosna, bersama adiknya Sarah. Pada suatu hari anak panti asuhan menjadi kobran pemerkosaan oleh Jerink, seorang preman yg dikepalai oleh Rambo. Urusan pun semakin panjang hingga Rangga harus dipenjara karena menuntut balas kepada Jerink. Setelah Rangga keluar dari bui dia mendapat tawaran dari Jerry, yg merupakan musuh dari Rambo, untuk bekerja sama dgn dirinya. Rangga pu akhirnya menerima tawaran tersebut sampai akhirnya dia bertemu dgn tetangga tempat tinggal Jerry yg bernama Cinta.
Apa jadinya kalau sebuah film dipenuhi aktor dan aktris terkenal di dalamnya? Apakah mampu mengangkat film itu menjadi hidup / malah sebaliknya? Jika itu sebuah film omnibus rasanya sah-sah saja jika pemainnya diisi oleh pemain terkenal / senior sekalipun. Namun kalau untuk sebuah film panjang, nampaknya perlu dipikirkan panjang dahulu cerita film tersebut seperti apa. Apakah memang stabil dari awal sampai akhir? Di film Sang Martir sayangnya eksekusi cerita yg diberikan terlalu dangkal dan kacau tanpa adanya logika yg sesuai.

Review: Sang Martir (2012)
Kedangkalan cerita film ni begitu terasa, apalagi kepadatan cerita sepanjang 110 menit semakin terlihat film ni sangatlah membosankan. Kedangkalan cerita terlihat di akhir cerita yg dimana adegan seorang Pengkhotbah yg sedang berkhotbah. Namun di tengah khotbahnya dia malah marah-marah kepada salah satu jemaatnya. Belum lagi semua kesalahan jemaat itu diungkapkan ke publik. Untuk sebuah cerita di film, nampaknya ni sungguh melecehkan kalau para pengkhotbah bisa saja melakukan hal seperti di film ini. Yap ni memang cuma film, tapi asumsi orang yg menonton bisa beda loh daya tangkapnya. Harusnya dipikirkan lebih logis apakah ada dampaknya / tidak.
Para pemain yg membintangi film ni diantaranya adalah Adipati Dolken, Ray Sahetapy, Tio Pakusadewo, Edo Borne, Jamal Mirdad, Henidar Amroe, Nadine Alexandra, Ghina Salsabila, dan Widy Soediro Nichlany / yg dikenal dgn Widy "Vierra". Sosok Adipati setelah membintangi 4 film di tahun 2012 sekaligus nampaknya di film ni terlihat kebingungan untuk menjadi diri Rangga. Sosok Widy "Vierra" pun hanyalah numpang lewat, tapi entah kenapa namanya dimasukkan 3 nama utama di poster film ini? Buat menjual? Memangnya yakin Widi "Vierra" bisa menarik fans bandnya tersebut untuk menonton film ini?
Para pemain senior di film ni pun nampaknya memang patut diancungi jempol. Setidaknya mereka bisa bermain profesionalitas dgn akdar cerita film yg mereka mainkan mengalami persimpangan. Helfi Kardit sebagai sutradara pun memang sudah jelas sih kalau filmnya selama ni kalau gak memukau / gak buruk sekalian. Ya inilah yg terjadi pd film Sang Martir dimana terlihat buruk di deretan filmographynya selama ini. Akhir kata film Sang Martir adalah film yg mencoba mengangkat tema perbedaan agama namun eksekusinya sepanjang film ni terlihat gagal dan mengesampigkan logika di dalamnya. :Salam JoXa:
1,5/5

Trailer:

0 Response to "Review: Sang Martir (2012)"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *