Sebagai idol grup, 48G punya Golden Rules mereka sendiri yg membedakan grup mereka dgn idol grup lainnya. Lebih jauh lagi, Golden Rules yg diterapkan Akimoto-sensei ketika pertama kali membentuk grup AKB48 telah menjadi salah satu komponen penting dari kesuksesan yg dinikmati AKB48 dan sister grup mereka saat ini.
Apabila ada member yg melanggar aturan dari Golden Rules, maka mau-tidak mau suka-tidak suka mereka harus segera melepaskan jabatan mereka sebagai idol dari 48G. Hal ini karena Akimoto-sensei ingin menciptakan image "innocence idol" dari idol miliknya. Namun apa yg terjadi bila Golden Rules itu diabaikan?
Adalah JKT48 yg sedang mengalami 'bencana' terkait Golden Rules. Dimana foto-foto yg memperlihatkan member JKT48 --Jeje, Kinal, Shania, Dhike, Sendy, Chikariina, dan Rica-- tengah berpesta dgn teman lelaki dan terlihat sangat 'intim'. Padahal berfoto dgn lawan jenis selain di event yg diadakan (dan diperbolehkan) staff saja tidak boleh, apalagi memiliki kekasih.
Bila menilik sejarah 48G kebelakang secara kasar, hampir seluruh member 48G yg terkena 'skandal' (baca: ketahuan memiliki hubungan dgn lawan jenis) diganjar hukuman lulus (secara tidak hormat). Sejauh ini mungkin hanya Minegishi Minami (AKB48) yg tidak dipaksa grad, melainkan hanya memotong rambutnya dan diturunkan ke team 4 (team kenkyusei), namun hal tersebut mungkin bisa dimaafkan (atau tidak?) mengingat Miichan adalah salah satu member paling senior di AKB48.
Alasan 'karena member paling senior aka 1st gen' mungkin digunakan staff JKT48 / yg biasa disebut JOT untuk mendiamkan (saat tulisan ini dirilis belum ada berita soal member yg terkait skandal ini) kasus kali ini. Karena masyarakat Indonesia tentunya lebih familiar dgn wajah-wajah member generasi pertama JKT48 ketimbang kouhai mereka.
Alasan 'karena member paling senior aka 1st gen' mungkin digunakan staff JKT48 / yg biasa disebut JOT untuk mendiamkan (saat tulisan ini dirilis belum ada berita soal member yg terkait skandal ini) kasus kali ini. Karena masyarakat Indonesia tentunya lebih familiar dgn wajah-wajah member generasi pertama JKT48 ketimbang kouhai mereka.
Selain itu mungkin ada beberapa fans yg mencoba mengabaikan skandal ini (karena delusi buta / hal lain? Saya tidak tahu) dan memberikan alasan seperti "namanya juga manusia, mana bisa ditahan-tahan kalau ingin punya kekasih" / "masa' member tidak boleh punya pacar sih? Ini pelanggaran hak namanya!".
Well yg mereka katakan apabila dilihat dari segi kehidupan umum memang tidak ada salahnya, namun bagaimana kalau kita analogikan seperti sebuah perusahaan yg mengadakan perekrutan pegawai baru, tentunya mereka memiliki peraturan yg harus dipatuhi sang calon pegawai apabila diterima / pemain sepakbola profesional yg tidak bisa memilih untuk bermain di tim sepakbola yg ia inginkan karena kemampuannya kurang/tidak dibutuhkan tim tersebut.
Hampir sama bukan? Idol 48G adalah kumpulan profesional. Member disebut profesional karena mereka harus mengorbankan masa muda mereka (seperti waktu senggang, waktu bersama teman-teman, waktu untuk menikmati masa-masa pacaran) demi cita-cita/prestise/merubah nasib mereka sebagai seorang idol.
Well yg mereka katakan apabila dilihat dari segi kehidupan umum memang tidak ada salahnya, namun bagaimana kalau kita analogikan seperti sebuah perusahaan yg mengadakan perekrutan pegawai baru, tentunya mereka memiliki peraturan yg harus dipatuhi sang calon pegawai apabila diterima / pemain sepakbola profesional yg tidak bisa memilih untuk bermain di tim sepakbola yg ia inginkan karena kemampuannya kurang/tidak dibutuhkan tim tersebut.
Hampir sama bukan? Idol 48G adalah kumpulan profesional. Member disebut profesional karena mereka harus mengorbankan masa muda mereka (seperti waktu senggang, waktu bersama teman-teman, waktu untuk menikmati masa-masa pacaran) demi cita-cita/prestise/merubah nasib mereka sebagai seorang idol.
Matsui Jurina. Semenjak usia 11 tahun (2008) sampai sekarang tidak pernah memiliki kekasih pria. Mungkin penyebab ia menjadi 'tertarik' dgn member SKE48 lainnya (khususnya Matsui Rena)? |
Bicara jujur, sebenarnya alasan semacam "jika member front-liner yg 'dipecat' maka popularitas JKT48 akan pudar" / semacamnya menurut saya kurang profesional. Memang ketiadaan member front-liner (karena kebanyakan dari gen1) kemungkinan bisa mengurangi popularitas JKT48, namun karena mereka adalah member front-liner lah tindakan tersebut harus dilakukan untuk mencegah member-member lainnya melakukan hal yg sama.
Selain itu dari segi kematangan konsep, belum ada idol grup di Indonesia yg sebaik JKT48. Hal tersebut juga didukung karena konsep idol di Indonesia masih baru dan idol grup-idol grup baru yg bermunculan masih sebatas ada karena 'latah' dan beberapa dari mereka belum memiliki konsep yg kuat dan kontinuitas dari segi performa, perilisan lagu dan hal-hal idol lainnya.
Golden Rules (kemungkinan) diciptakan Akimoto-sensei untuk melindungi idol-nya dari distraksi bernama kekasih, sekaligus untuk melindungi cita-cita idol-nya dari kegagalan/kehancuran dalam menggapai mimpi mereka melalui jalan seorang idol karena permasalahan percintaan. Kemungkinan Akimoto-sensei menciptakan peraturan yg bermanfaat bagi sang idol dan fans mereka sendiri. Mungkin.
Namun apabila peraturan yg sudah menjadi acuan dasar dari sebuah organisasi (karena terdiri dari sekumpulan profesional, baik idol maupun staff) sudah seakan diabaikan. Maka masih pantaskah idol/staff yg melanggar aturan tersebut mendapatkan perhatian para fans?
Jadi pertanyaan untuk member, staff dan (tentunya) fans ;
Selain itu dari segi kematangan konsep, belum ada idol grup di Indonesia yg sebaik JKT48. Hal tersebut juga didukung karena konsep idol di Indonesia masih baru dan idol grup-idol grup baru yg bermunculan masih sebatas ada karena 'latah' dan beberapa dari mereka belum memiliki konsep yg kuat dan kontinuitas dari segi performa, perilisan lagu dan hal-hal idol lainnya.
Golden Rules (kemungkinan) diciptakan Akimoto-sensei untuk melindungi idol-nya dari distraksi bernama kekasih, sekaligus untuk melindungi cita-cita idol-nya dari kegagalan/kehancuran dalam menggapai mimpi mereka melalui jalan seorang idol karena permasalahan percintaan. Kemungkinan Akimoto-sensei menciptakan peraturan yg bermanfaat bagi sang idol dan fans mereka sendiri. Mungkin.
Namun apabila peraturan yg sudah menjadi acuan dasar dari sebuah organisasi (karena terdiri dari sekumpulan profesional, baik idol maupun staff) sudah seakan diabaikan. Maka masih pantaskah idol/staff yg melanggar aturan tersebut mendapatkan perhatian para fans?
Jadi pertanyaan untuk member, staff dan (tentunya) fans ;
Golden Rules Buat Apa?
Sumber ;
0 Response to "Staff JKT48, Golden Rules Buat Apa?"
Post a Comment