Alkisah, ada dua sekrup pengikat bagian penting dari mesin. Salah satu sekrup angkuh dan bangga karena kepalanya bersinar. Sekrup kedua lebih tenang, niatnya hanyalah melakukan tugasnya yg terbaik dari kemampuannya.
Suatu hari setitik karat muncul di kepala sekrup kedua. Karena bangga akan keindahannya sendiri, sekrup pertama mulai menertawakan sekrup kedua. “Hei, kepalamu ternoda,” kata sekrup pertama. “Lihatlah dirimu. Kilau yg sempurna akan hilang.”
Sekrup kedua tak berkata apapun. Sebaliknya, berkonsentrasi pd apa yg dilakukannya. “Bagaimana kau bisa menjadi jelek,” sekrup pertama terkekeh. “Lihat betapa indahnya saya.” Kemudian mulai tertawa begitu keras pd sekrup kedua yg membuatnya menjadi longgar sendiri. Akhirnya mereka copot dari mesin dan terjum ke kolam kecil yg berisi minyak kotor.
Sekrup pertama tak lagi berpegangan, kini keduanya dihadapkan pd masalah yg sama. Sekrup pertama, ni dipenuhi dgn minyak kotor, meratap dan berkeluh kesah, “Lihat aku! Kotor! Dan semua keindahanku pun hilang. Karena menertawakan noda pd sekrup kedua, saya akhirnya jadi longgar dan jatuh ke kotoran. Kini aku hancur berantakan.”
Kebetulan sekali pemilik mesin menghidupkan mesin itu. Ia segera menyadari bahwa sesuatu tak benar, mesin berjalan kasar. Ketika ia memeriksa, ia langsung melihat bahwa salah satu dari dua sekrup yg penting, hilang. “Ah ha!” kata pemilik, “Salah satu sekrup longgar dan jatuh ke tanah, tapi saya tak melihatnya. Mungkin jatuh ke dlm genangan minyak kotor itu.”
Pemilik mesin mencari-cari dlm minyak kotor dan menemukan sekrup yg hilang. “Lihat dirimu,” katanya. “Kalian semua penuh dgn kotoran dan minyak. Jelek sekali! Tapi aku akan memperbaikinya segera.” Pemilik itu meraih kain di dekatnya dan menyeka semua minyak dan kotoran dari sekrup pertama sampai bersinar lebih cerah dari sebelumnya. Lalu ia memasangkannya kembali pd tempatnya. Sebelum ia berbalik, ia melihat sebuah titik noda kecil pd kepala sekrup kedua. Dengan kain yg lain, ia mengusap kepala sekrup kedua hingga bersih dan cerah. Kemudian pemilik mesin itu berjalan meninggalkan mereka. (intisari-online)
Suatu hari setitik karat muncul di kepala sekrup kedua. Karena bangga akan keindahannya sendiri, sekrup pertama mulai menertawakan sekrup kedua. “Hei, kepalamu ternoda,” kata sekrup pertama. “Lihatlah dirimu. Kilau yg sempurna akan hilang.”
Sekrup kedua tak berkata apapun. Sebaliknya, berkonsentrasi pd apa yg dilakukannya. “Bagaimana kau bisa menjadi jelek,” sekrup pertama terkekeh. “Lihat betapa indahnya saya.” Kemudian mulai tertawa begitu keras pd sekrup kedua yg membuatnya menjadi longgar sendiri. Akhirnya mereka copot dari mesin dan terjum ke kolam kecil yg berisi minyak kotor.
Sekrup pertama tak lagi berpegangan, kini keduanya dihadapkan pd masalah yg sama. Sekrup pertama, ni dipenuhi dgn minyak kotor, meratap dan berkeluh kesah, “Lihat aku! Kotor! Dan semua keindahanku pun hilang. Karena menertawakan noda pd sekrup kedua, saya akhirnya jadi longgar dan jatuh ke kotoran. Kini aku hancur berantakan.”
Kebetulan sekali pemilik mesin menghidupkan mesin itu. Ia segera menyadari bahwa sesuatu tak benar, mesin berjalan kasar. Ketika ia memeriksa, ia langsung melihat bahwa salah satu dari dua sekrup yg penting, hilang. “Ah ha!” kata pemilik, “Salah satu sekrup longgar dan jatuh ke tanah, tapi saya tak melihatnya. Mungkin jatuh ke dlm genangan minyak kotor itu.”
Pemilik mesin mencari-cari dlm minyak kotor dan menemukan sekrup yg hilang. “Lihat dirimu,” katanya. “Kalian semua penuh dgn kotoran dan minyak. Jelek sekali! Tapi aku akan memperbaikinya segera.” Pemilik itu meraih kain di dekatnya dan menyeka semua minyak dan kotoran dari sekrup pertama sampai bersinar lebih cerah dari sebelumnya. Lalu ia memasangkannya kembali pd tempatnya. Sebelum ia berbalik, ia melihat sebuah titik noda kecil pd kepala sekrup kedua. Dengan kain yg lain, ia mengusap kepala sekrup kedua hingga bersih dan cerah. Kemudian pemilik mesin itu berjalan meninggalkan mereka. (intisari-online)
0 Response to "Kisah Dua Sekrup"
Post a Comment