Sebuah mainan berputar dlm porosnya, minartur kereta api pun berjalan di relnya. Do Hyun kecil duduk sambil menekuk kakinya di ruang yg gelap. Dia tahu ada di Ruang bawah tanah lagi dan ingatanya kembali. Ia memberikan mainan pd seseorang yg berada di ruang bawah tanah, Do Hyun semakin yakin kalau ada seseorang yg menemaninya saat ada di ruang bawah tanah. Tapi ia tak bisa ingat siapa orang yg datang menemuinya. Anak kecil yg sama usianya dengannya akan pergi, Do Hyun menariknya meminta temannya itu untk tak pergi dan bermain bersamanya. Sosok anak itu pun terlihat seperti bayangan karena Do Hyun belum mengingat siapa orangnya tapi ia ingat dgn seseorang yg berpegangan tangan saat ia tertidur di ruang bawah tanah.
Do Hyun dan Ri Jin jg melakukan hal yg sama seperti saat Do Hyun yg berada dibawah tanah. Ia bangun terlebih dahulu dan melihat Ri Jin yg ada didepannya, lalu melihat tangannya yg mengenggam erat Ri Jin. Ri Jin mulai membuka matanya, melihat Do Hyun yg sudah terbangun menanyakan keadaannya. Entah kenapa mata Do Hyun mendelik saat Ri Jin menanyakan keadaannya. Keduanya saling menatap, lalu Ri Jin melotot melihat Do Hyun. “Shin Se Gi?” ucap Ri Jin, melihat sorot mata Do Hyun yg berubah. Se Gi melihat Ri Jin yg tidur bersamanya mengalirkan air matanya.
Ri Jin berusaha untk kabur tapi Se Gi yg kasar dan kuat bisa menahan dan berada diatas badannya. “Kenapa kau di sini?” teriak Se Gi yg membuat Ri Jin ketakutan “Kenapa kau berada di kamar Cha Do Hyun? Kenapa? KENAPA?!” jerit Se Gi histeris “Beberapa waktu lalu... aku jadi dokter pribadi Tuan Cha. Tampaknya dia mimpi buruk jadi aku...” ucap Ri Jin terbata-bata Se Gi sudah tahu kalau Ri Jin datang untk membunuh dan menyingkirkannya. Ri Jin terdiam menatap Se Gi, ia berusaha memundurkan kepalanya saat Se Gi mencoba mendekat. Se Gi langsung menariknya keluar dari kamar.
Ri Jin binggung mau dibawah kemana oleh Se Gi dan mencoba menahanya. Se Gi menyuruh Ri Jin untk pergi karena ia tak bisa membiarkan Ri Jin ada di rumah Do Hyun. Ri Jin menari Se Gi memintanya untk tenang dan dengarkan perkatannya lebih dulu. “Dengarkan apa? Bahwa kau bekerja sama dgn Do Hyun dan sudah siap membunuhku?” ucap Se Gi ketus dgn mata memerah “Sudah kubilang aku tak punya kemampuan itu. Aku hanya ingin menjadi perantara antara Tuan Cha dan Tuan Shin.” jelas Ri Jin tenang “ apa.....Perantara?” balas Se Gi tak percaya “Tuan Cha dan Tuan Shin harus saling mengerti!” Tegas Ri Jin “Ini hanya terjadi jika salah satu dari kita menghilang!” teriak Se Gi Ri Jin kaget dgn teriakan Se Gi lalu Se Gi mengatakan kalau Ri Jin itu harus memilih salah satunya. Tangannya mencengkram lengan Rin Jin, lalu mempertanyakan apakah baik-baik saja apabila ia menghilang.
“Kau ingin aku menghilang?” tanya Se Gi dgn mata berkaca-kaca “Tuan Cha tak menyuruhku menyingkirkanmu. tapi dia ingin bicara denganmu dan ingin berdamai denganmu. Aku hanya perantara di antara kalian, hanya sebagainegosiator dan Tidak lebih dari itu.” jelas Ri Jin perlahan menarik tangan Se Gi yg mencengkram tubuhnya. Ri Jin memegang tangan Se Gi lalu mengatakan kalau pilihan itu bukan ada padanya. Se Gi meneteskan air matanya, ia melihat Ri Jin yg sudah jatuh cinta dgn Do Hyun. Ri Jin mencoba menenangkan Se Gi dgn semua ucapannya. “Kau pikir Cha Do Hyun membawamu kesini tanpa maksud lain? Kau pikir bajingan itu sungguh...tak bersalah seperti itu?” ucap Se Gi dgn air mata yg mengalir “sebenarnya apa maksudmu?” tanya Ri Jin binggung dgn semua ucapan Se Gi
Se Gi kembali menari Ri Jin, ia pergi ke ruang kerjanya membuka laptop Do Hyun lalu memperlihatkan rekaman yg ia berikan pd Do Hyun sebagai ancaman terakhir kalinya. Lalu menyuruh Ri Jin untk melihatnya sendiri dan pergi meninggalkan Ri Jin. Ri Jin hanya melirik lalu mengejar Se Gi kemana perginya. Saat masuk ruangan, ia langsung kena lemparan baju yg dipakai oleh Se Gi dan melihat Se Gi berganti pakaian di depan matanya. “Kau mau kemana?” tanya Ri Jin “Cha Do Hyun melanggar aturan. Sekarang, tak mungkin membiarkannya, maka Aku akan menghukumnya dgn caraku Karena itulah aturan permainan.” tegas Se Gi yg berganti pakaian kepribadiannya. “Tunggu! Aturan apa? Hukuman apa? Apa yg kau bicarakan?” teriak Ri Jin panik karena Se Gi pergi keluar ruangan.
Ri Jin mengejar Se Gi sampai ia terjatuh saat menahan tangan Se Gi untk pergi, ia memohon untk memberitahu apa peraturan yg sudah dibuat Se Gi untk Do Hyun. Se Gi memegang tangan Ri Jin lalu menariknya sampai Ri Jin berdiri. Ri Jin yg melihatnya sedikit tersenyum karena Se Gi bersikap baik padanya. Se Gi memegang tangan Ri Jin saat sudah berdiri. Ri Jin berteriak memerintahkan Se Gi untk cepat memberitahu tentang aturan itu. “Cha Do Hyun menjadikanmu sandera... demi melindungi wanitanya dan mengancamku. Dan ni cukup bodoh, kau terjebak dlm perangkapnya.” tegas Se Gi “Apa maksudmu? Jelaskan biar aku mengerti.” pinta Ri Jin yg masih tak mengerti.
“Itulah mengapa aku akan menghukumnya. Karena dia sudah menghancurkan duniaku, dunia Cha Do Hyun harus hancur juga.” tegas Se Gi “Kau! Apa yg kau rencanakan?” teriak Ri Jin “Saat bajingan itu kembali, dia tak akan bisa membersihkan kekacauan ini. Dan kekacauan ni terjadi terlalu banyak hingga dia ingin sembunyi lagi, jadi dia akan bersembunyi dan tak pernah kembali, aku akan menghukumnya. Ri Jin menahan Se Gi dgn memeluknya meminta Se Gi untk membawanya juga, Se Gi melihat Ri Jin yg memeluknya langsung melepaskan tangannya dgn kasar lalu mendorong kepala Ri Jin dgn jari telunjuknya. “Jika kau tak ingin memiliki diriku... jangan sentuh aku.” perintah Se Gi dgn ketus
Ri Jin berteriak meluapkan amarahnya karena sikap Se Gi yg tak bisa ia kendalikan. Se Gi pergi keluar dan Ri Jin berusaha untk mengejar tapi Se Gi yg kasar memiliki rencana liciknya. Dengan sengaja ia mengunci pintu dari luar supaya Ri Jin tak bisa mengejarnya dan ia bisa pergi dgn bebas. Ri Jin panik karena pintunya harus terkunci dari luar, sementara Se Gi membuang kuncinya begitu saja. Ri Jin hanya bisa melonggo dari dalam, mencoba membuka sambil memanggilnya, tapi Se Gi keluar rumah dgn mengendarai mobil sport merah sebagai ciri khasnya.
Ri Jin kembali ke ruang kerja Do Hyun melihat rekaman yg sudah dibuat Se Gi lalu mengingat kembali dgn ucapan Se Gi sebelum pergi. “Cha Do Hyun menjadikanmu sebagai sandera demi melindungi wanitanya, dan mengancamku. Dan itu cukup bodoh, kau jatuh dlm perangkapnya” Ri Jin akhirnya mencoba melihat rekaman yg dibuat Se Gi untk Do Hyun dgn serius “Lama tak berjumpa, Cha Do Hyun. Saat aku tak di sini, kau membuat rumah menjadi penjara dan ni Sangat menakjubkan. Ini cara yg bagus menghabiskan uang.” ungkap Se Gi Sementara Se Gi menyetir mobil Sportnya melakukan rencana yg akan membuat kekacauan untk hidup Do Hyun kedepannya. Ia mengumpat kalau seorang psikiater itu melelahkan. Kembali rumah Do Hyun. Dalam videonya, Se Gi memberikan peringatan pd Do Hyun. “Jika kau menyentuh wanitaku, maka wanitamu akan berada dlm bahaya” ancan Se Gi sambil mengangkat foto Chae Yeon. Ri Jin melihat foto Chae Yeon mengingat dgn penjelasan Do Hyun sebelumnya.
Sebuah cincin dgn mata berwarna merah, dibuka dari kotaknya. Ki Joon bertanya apakah Chae Yeon suka dgn cincin itu. Chae Yeon menganggu tapi wajahnya terlihat tak bersemangat. “Tapi ada apa dgn ekspresimu?” tanya Ki Joon yg melihat Chae Yeon tak tersenyum. “Jangan khawatir. Wanita biasanya seperti ni sebelum pertunangan.” ungkap Chae Yeon Ki Joon pikir tak ada masalah, dan mengerti dgn hal itu. Lalu duduk disamping Chae Yeon sambil mengengam tanganya. Ia mengakui dirinya yg salah karena lebih mementingkan martabatnya daripada perasaan pacarnya. “Aku bertingkah bodoh untk menyingkirkan gosip dan Aku membuatmu kesepian. Harus ku lanjutkan?” tanya Ki Joon yg ingin mengakui semua kesalahannya. “Sudah cukup. Kau sudah menyadarinya.” ucap Chae Yeon Ki Joon pun bertanya apakah Chae Yeon ingin mencoba cincin itu. Tanpa ada jawaban dari Chae Yeon, Ki Joon memasangkan cincinnya dia tangan kiri Chae Yeon. Terlihat wajah Chae Yeon tak bahagia saat mengungkapkan kalau cincinya itu sangat cantik. “Kau ingin minum wine?” ucap Chae Yeon menawarkan diri “Tidak, besok ada rapat jadi aku harus bangun lebih awal. Bisakah kau memberiku segelas teh lagi?” pinta Ki Joon
Ri Jin yg terkunci di dlm rumah, mencari CV milik Chae Yeon dlm laptop Do Hyun. Ia melihat alamat rumah Chae Yeon, karena dugaanya Se Gi akan pergi kesana. Ia melihat alamatnya Chae Yeon ada di gangnam.
Terdengar suara Sek Ahn yg memanggilnya dari luar, Ri Jin berteriak kalau ia ada di dlm ruang kerja. Sek Ahn datang untk membuka pintu rumah yg terkunci. Ia lalu bertanya apa sebenarnya yg terjadi, Ri Jin pertama-tama meminta Sek Ahn untk memberikan kunci mobilnya. “Kau menemukan Se Gi?” tanya Sek Ahn khawatir “Aku rasa aku tahu dimana dia.” jawab Ri Jin Sek Ahn ingin pergi yg menemui Se Gi, tapi Ri Jin merasa kalau ia yg akan menanganinya dan Sek Ahn menunggu di rumah saja. Sek Ahn yg masih benggong memberikan kunci mobilnya dan menuruti perintah Ri Jin.
Chae Yeon mengantar Ki Joon pulang sampai ke depan rumah. Ia memberitahu kalau ibunya itu sedang dlm penerbangan dan akan tiba besok di Bandara Incheon. Ki Joon sudah tahu lalu Chae Yeon bertanya menurutnya haruskah ia yg menjemputnya “Ibuku bilang, ia yg akan menjemputnya dan Ibuku senang bisa bertemu teman lamanya lagi. Tidurlah yg nyenyak. Sampai jumpa besok.” ucap Ki Joon Ki Joon yg akan masuk ke dlm mobil, melihat mobil merah yg terpakir di dekat rumah Chae Yeon. Tiba-tiba ia melihat bibi Chae Yeon yg memerah lalu memberikan kecupannya dan masuk ke dlm mobilnya.
Se Gi yg ada didalam mobil merah, melihat dgn jelas Ki Joon yg pergi meninggalkan rumah Chae Yeon. Sementara Chae Yeon sedang membereskan meja dgn gelas dan kue yg dibawa oleh Ki Joon. Ponselnya berbunyi, melihat nama Do Hyun yg menelpnya, ia memilih untk menutup ponselnya. Tapi Do Hyun tetap saja menelpnya, akhirnya ia pun mengangkat dgn wajah kesal. “Mau apa lagi kau? Kenapa telepon? Apa kau ingin mempertahankanku meski setengah terlambat?” sindir Chae Yeon “Aku tak peduli, yg penting kau angkat teleponku.” ucap Se Gi yg ada didalam mobilnya. “Aku sudah tunangan dgn Ki Joon. Jangan menelepon lagi.” tegas Chae Yeon Ia ingin menutup tapi Se Gi yg ia anggap Do Hyun merasa kalau saat ni memang waktu yg tepat. Chae Yeon akhirnya mendengarkan kembali ucapan Se Gi, dgn menganggap dirinya Do Hyun, ia mengungkapkan kalau merindukan Chae Yeon Dan mengajaknya bertemu. “Aku sibuk dan Aku tak punya waktu.” ucap Chae Yeon ketus. “Tidak mungkin. Cha Ki Joon baru saja pergi dan kau sendirian.” ungkap Se Gi yg tahu Chae Yoon berbohong “Dimana kau sekarang?” tanya Chae Yeon panik karena Do Hyun tahu tentang dirinya. Terdengar bunyi bel pintu rumah Chae Yeon, Se Gi yg mendengarnya kalau ada seseorang yg ada di luar. Chae Yeon mengumpat Do Hyun sudah gila. “Kenapa berpikir itu aku? Bisa jadi Cha Ki Joon” ucap Se Gi di telp. Chae Yeon akhirnya berjalan ke interkom lalu melihat tak ada orang disana, ia bertanya siapa orang yg ada diluar tapi tak ada sahutan. Hanya ada bunyi bel yg terus saja berbunyi, akhirnya ia pun keluar membuka pintu. “Itu kau, oppa? Ada yg ketinggalan?” ucap Chae Yeon yg berpikir kalau Ki Joon yg datang saat membuka pintu rumahnya.
Terlihat Do Hyun dgn kepribadian Se Gi yg masih memegang ponselnya berdiri di depan rumah Chae Yeon. Se Gi langsung menyapa Chae Yeon dgn senyuman dinginya. Chae Yeon mengumpat Do Hyun sudah lupa dgn perkataannya lalu menutup pintunya. Se Gi yg sigap langsung menahannya. “Kurasa tak seharusnya kau menyambut tamu begini.” ucap Se Gi “Kau bilang jika kau datang di malam hari / menelepon untk bertemu / melewati batas, itu bukan dirimu jadi aku harus menghindarinya.” tegas Chae Yeon ketus. “Aku bilang apa? Wow, mengesankan.” komentar Se Gi dgn ucapan Do Hyun Chae Yeon menyuruh Do Hyun pergi karena sudah larut malam. Se Gi menahan kembali pintu yg ingin di tutup Chae Yeon, lalu melihat cincin yg melingkar dijari Chae Yeon. “Cincin pertunangannya sangat bagus.” komentar Se Gi, Chae Yeon gugup karena Do Hyun melihat cincin tunangan. “Aku ingin memakaikannya di jarimu.” ucap Se Gi sambil memegang tangan Chae Yeon seperti sengaja membuat Do Hyun seperti lelaki yg berani mengutarakan perasannya. Chae Yeon terlihat sedih mendengar ucapan Do Hyun. “Tapi kau. Bukankah kau terlalu jauh? Siapa bilang aku akan melewati batas? Aku hanya ingin minum segelas wine dgn temanku.” kata Se Gi mendesak masuk ke dlm lalu pintu rumah Chae Yeon pun tertutup.
Ri Jin dgn mobil pinjaman Sek Ahn mencoba mencari rumah Chae Yeon. Ia menghentikan mobilnya setelah melihat mobil Se Gi yg terparkir di pinggir jalan. Dengan mata melotot ia keluar dari mobil, mencoba menelp Se Gi untk menanyakan keberadaannya. Se Gi tiba-tiba keluar dari rumah Chae Yeon dgn gaya Se Gi berjalan dgn gaya preman. Ri Jin langsung mendatanginya Se Gi dan bertanya apa sebenarnya yg di lakukan. Se Gi dgn dingin menyuruh Ri Jin tak perlu banyak tanya dan bayangkan saja. “Apa yg sudah kau lakukan?” teriak Ri Jin menahan Se Gi pergi dgn mencengkram lengannya. “Jika kau tak ingin memiliki diriku... bukannya kubilang jangan menyentuhku?” tegas Se Gi sambil melepaskan tangan Ri Jin yg menyetuhnya. Ri Jin melotot karena sikap Se Gi yg semakin kasar padanya. Se Gi pun berjalan ke mobilnya, Ri Jin mengehela nafas lalu berteriak pd Se Gi “Bukan mobil itu!” Se Gi berhenti berjalan.
“Mobil ini.” tunjuk Ri Jin pd mobil yg ia bawa. Se Gi pun menurut duduk di belakang kemudi. “Bukan di kusir pengemudi, tapi di kursi penumpang! Beraninya kau mengemudi setelah minum alkohol?” perintah Ri Jin. Se Gi mengikuti perintah Ri Jin pindah ke kursi disebelahnya walaupun wajahnya terlihat sangat kesal. Ri Jin kembali menghela nafasnya karena ia bisa mengendalikan Se Gi. Ia masuk ke dlm mobil menyuruh Se Gi kembali mengunakan sabuk pengamannya. Se Gi melirik sinis, setelah melihat mata Ri Jin tangan pun menarik sabuk pengaman dan memakainya. Ri Jin melirik Se Gi yg mengunakan sabuk pengaman lalu melipat tangannya di dada, ia pun melakukan hal yg sama dgn mengunakan sabuk pengaman. Sebelum menyalakan mobilnya Ri Jin mengajak Se Gi untk berbicara lebih dulu. Se Gi yg kasar memilih untk memejamkan matanya. “Apa yg sudah kau lakukan pd Manajer Han?” tanya Ri Jin “Bayangkan sendiri dgn kepercayaan yg kau miliki.” jawab Se Gi “Tuan Shin!” teriak Ri Jin menahan amarahnya “Itu membuatmu gila, kan? Beberapa jam kau kehilangan aku... kau jadi gila memikirkan apa yg terjadi, kan?” sindir Se Gi
“Apa Kau senang bercanda?” ucap Ri Jin kesal “Saat tak di sini, aku gila karena penasaran apa yg terjadi antara kau dan Cha Do Hyun. Jadi aku hanya membayangkan dgn kepercayaan yg kumiliki padamu. Tapi kau menghancurkan kepercayaan itu.”tegas Se Gi lalu menutup kembali matanya. Ri Jin sudah tak bisa menahan amarahnya, meminta Se Gi untk menghentikan dan mengakhirinya sampai disini. Tapi ia sendiri binggung apa yg bisa menghentikan Se Gi sekarang. “Apa IQ-mu hanya satu digit? Berapa kali sudah kubilang? Bukannya aku yg harus dihentikan , tapi bunuh Cha Do Hyun.” ucap Se Gi Keduanya saling menatap sinis dan penuh dendam. Ri Jin seperti malas menanggapinya, memilih untk menyalakan mobilnya dan pergi.
Sek Ahn yg gelisah mondar mandir dirumah Do Hyun. Ri Jin datang bersama dgn Se Gi, tapi Sek Ahn menyapanya dgn panggilan wakil Presdir seperti biasanya. Se Gi menyindir Sek Ahn yg sudah tuda jadi tak bisa mengenalinya. Sek Ahn melotot karena Se Gi belum kembali menjadi Do Hyun. Ri Jin mengelengkan kepala karena ia belum bisa mengembalikan Se Gi menjadi Do Hyun. Se Gi duduk dgn angkuh, mengatakan dirinya sekarang sendiri dan dirumah itu penuh orang yg ada di sisi Do Hyun dan ia merasa terseret di dalamnya. “Malam ini, saya akan di sini jadi... Oh Ri Jin, tidurlah di hotel” ucap Sek Ahn yg khawatir dgn Se Gi akan melukai Ri Jin. “Tidak apa-apa. Aku di sini saja.” ucap Ri Jin Lalu mengajak Se Gi untk berbicara, Se Gi memutar bangkunya, karena ia sudah tahu dgn semua orang yg mengatakan padanya dan menunjuk pintu untu menyuruh mereka keluar.
Se Gi kembali menuangkan Wine, Ri Jin yg melihatnya langsung duduk didepannya mengajak untk berbicara. Se Gi sambil mengoyang-goyangkan gelas Winenya meminta Ri Jin untk melupakan apabila menginginkan Do Hyun kembali karena ia tak mungkin kembali. “Apa maksudmu?” tanya Ri Jin “Kau tak dengar? Bajingan itu tak akan pernah kembali.” tegas Se Gi dgn mata menatap tajam pd Ri Jin “Kenapa? Pasti ada alasannya.” ucap Ri Jin mencoba mencari tahu penyebabnya. “Karena segel ingatannya telah terbuka.” jawab Se Gi Ri Jin binggung, dgn ungkapan Se Gi tentang Segel ingatan. Se Gi menceritakan pintu masuk telah terbuka dan kenangan yg tak diingat Do Hyun akan muncul sedikit demi sedikit. Ri Jin menari tahu kalau Se Gi itu tahu tentang ingatan Do Hyun yg menghilang.
Se Gi memainkan jarinya di meja, suasana hening sejenak. Ia berkata tentu saja mengingat itu karena ia terlahir untk menangani semua kenangan itu. Ri Jin kembali mempertanyakan tentang dugaannya. Tapi ia ingat dgn pertanyaan Do Hyun sebelumnya.
“Kau sungguh belum pernah bertemu Tuan Cha / Se Gi di masa lalu?” “Apa dlm ingatan mu, Aku berada disana?” tanya Ri Jin. Tangan Se Gi berhenti mengetuk-ngetuk meja mendengarkan pertanyaan Ri Jin. “Akan kuberitahu jika kau memilihku.” jawab Se Gi Ri Jin berteriak karena Se Gi senang sekali bercanda dlm masalah ini. Se Gi merasa dirinya itu tak bercanda. “Sama saja seperti kau menaruh umpan palsu untk memancing ikan!” teriak Ri Jin memberikan perumpanan. “Umpan itu kudapatkan dgn mempertaruhkan hidupku. Jadi makanlah dan tersangkutlah.” balas Se Gi “Apa IQ-mu hanya satu digit? Berapa kali sudah kubilang? Aku tak punya kemampuan itu!” teriak Ri Jin “Ingatlah. Semakin kau menunda keputusanmu maka dunia Cha Do Hyun akan semakin hancur. Dan Aku akan membuatnya begitu. Kau mengerti?” ancam Se Gi dgn mencondongkan wajahnya pd Ri Jin. Ri Jin melotot karena ia binggung dgn ancaman Se Gi untk membiarkan Do Hyun dan memilih Se Gi tetap menjadi kepribadian seutuhnya.
Chae Yeon memberesakan gelas wine setelah ia minum bersama Do Hyun. Matanya sedih saat membawa ke dapur, tak sengaja tangannya menjatuhkan gelas wine yg akan di pindahkan. Akhirnya ia pun hanya bisa berjongkok karena badannya terlalu lemah. Ia mengingat kembali ucapan Do Hyun sebelumnya. “Cincin pertunangan yg bagus Aku ingin memakaikannya di jarimu” ucap Do Hyun dgn memegang tangannya. Ia hanya bisa melihat cincin pemberian Ki Joo lalu menundukan kepalanya.
Ri Jin akhirnya tidur di sofa seperti takut terjadi sesuatu dgn Se Gi. Sebuah selimut ditarik untk menutupi tubuhnya, matanya sedikit terbuka melihat mata Do Hyun yg menatapnya lalu kembali tertidur.
“Oh Ri Jin, kau akan kedinginan jika tidur di luar.” ucap Do Hyun. “Tuan Cha?”panggil Ri Jin dgn mata masih tertutup. Do Hyun tersenyum melihat Ri Jin yg memanggil namanya. “Ya, aku Cha Do Hyun.” ucap Do Hyun
Ri Jin yg mendengar nama Do Hyun langsung membuka matanya lebar-lebar dan melihat dgn jelas kalau Do Hyun sudah kembali. Do Hyun tersenyum, Ri Jin menghela nafas lega karena Do Hyun sudah kembali. “Aku khawatir karena kupikir kau takkan pernah kembali! Kapan kau kembali?” teriak Ri Jin senang dan jg sedikit kesal. Do Hyun memberikan kembali senyuman manisnya. “Hentikanlah Tuan Shin!! Maaf... tapi aku tak bisa mengurusnya lagi.” pinta Ri Jin “Oh Ri Jin.... Terima kasih atas segalanya.” ucap Do Hyun Mata Ri Jin terbuka, ternyata ia hanya mimpi bertemu dgn Do Hyun. Suasana terasa tegang, Ri Jin bangun dari tidurnya lalu berlari kekamar Do Hyun ternyata Se Gi sudah tak ada dikamarnya.
Chae Yeon sedang pakaian yg rapih kelua dari rumahnya, untk bersiap-siap pergi ke kantor. Sebuah mobil sedan berwarna silver berhenti di depannya, Se Gi turun dgn tatanan rambut miliknya. Chae Yeon yg melihat Do Hyun datang, melotot karena temannya itu berani datang kembali kerumahnya. “Kita bertemu lagi.” Sapa Se Gi “Apa alasanmu bersikap seperti ni padaku?” tanya Chae Yeon “Jangan takut. Aku hanya ingin mengambil mobil.” jawab Se Gi menunjuk mobil merah Se Gi masuk ke dlm mobilnya dan sengaja berhenti di depan Chae Yeon memberitahu kalau besok ia akan kembali untk mengambil mobil yg tadi ia bawa. Chae Yeon melirik panik karena Do Hyun besok akan datang lagi kerumahnya. Se Gi menyetir mobilnya dgn cepat.
Se Gi sampai di parkiran dan dgn sengaja memakain bannya sampai berbunyi, ia jg dgn sengaja melajukan mobilnya dgn cepat padahal sudah ada di pakiran. Ki Joon dgn Direktur Choi yg baru turun dari mobil sempat menghindar karena mobil merah yg akan menyerempet mereka. “Dimana dia belajar mengemudi...” umpat Ki Joon melihat cara menyetir pengemudi si mobil merah Saat akan berjalan, ingatan kembali saat di rumah Chae Yeon ia melihat mobil yg sama terparkir di depan rumah tunangannya lalu ia mencium Chae Yeon. Mobil merah itu memutur dan langsung parkir tepat di depan Ki Jonon berdiri. Se Gi melihat Ki Joon seperti sudah mengenal kalau itu adalah musuhnya, ia keluar dari mobil lalu menutup pintunya dgn keras. Ki Joon melihat Do Hyun yg turun dari mobil, Direktur Choi pun kaget karena yg turun itu adalah Do Hyun.
Se Gi berjalan di lobby dgn percaya diri dan wajahnya yg sangat menawan. Beberapa pekerja langsung terkesima melihat Do Hyun dgn gaya yg berbeda. Se Gi yg sangat percaya diri membentangkan tangannya. Semua pegawai langsung berteriak histeris melihatnya, Se Gi berjalan menaiki tangga dan seorang wanita memuji Do Hyun sebagai Pria tampan yg jarang terlihat. Se Gi yg cool pun memberikan tanda hati pd semua wanita. Dari bawah tangga, semua pegawai berteriak histeris melihat Do Hyun yg sangat tampan dibanding biasanya. Se Gi tersenyum bangga, karena ia bisa membuat image Do Hyun menjadi lelaki yg tebar pesona di depan para karyawan.
Se Gi masuk ke dlm ruangan ayahnya, duduk di kursi sambil menaikan kakinya. Matanya melihat lukisan kakeknya yg terpajang disana. Ia menyapa sang kakek, tapi mengubahnya dgn panggilan formal “Presdir Cha Geon Ho.” Senyuman dingin kembali terlihat, ia merasa kakeknya itu sedang dlm keadaan baik-baik saja. Lukisan kakeknya itu seperti menatap Se Gi yg sedang duduk dikursi anaknya, Se Gi dgn mata sinisnya menatap sang kakek seperti punya perasaan dendam teramat dalam. *** Ri Jin berlari ke dlm ruangan Do Hyun, ia sudah mengunakan kacamata dan baju kerja sebagai seorang sekertaris. Tapi Do Hyun tak ada di ruangannya, Sek Ahn yg baru datang jg ikut panik karena Do Hyun tak ada didalam ruangan. “Lalu, apa mungkin di rumah Manajer Han?” pikir Ri Jin “Hanya mobilnya saja di sana.” jawab Sek Ahn “ Yah sudah....Pokoknya, ayo cari keseluruh perusahaan.” perintah Ri Jin
Ri Jin dan Sek Ahn berlari di lorong gedung, ia tak sengaja bertemu dgn Direktur Choi yg baru keluar dan langsung memanggilnya. “Apa kau melihat Wakil Presdir hari ini?”tanya Sek Ahn dgn nafas terengah-engah “Dia benar-benar keren setengah mati! Maksudku, seperti baru melangkah keluar dari majalah fashion!” cerita Direktur Choi dgn mengacungkan jempolnya. Sek Ahn melirik pd Ri Jin, di dlm hati Ri Jin tahu kalau itu adalah Se Gi bukan Do Hyun. Sek Ahn pun bertanya dimana keberadaan Do Hyun sekarang.
Sek Ahn dan Ri Jin masuk ke dlm ruangan, Ri Jin melotot karena Se Gi membuat Do Hyun seperti tak punya aturan karena menaikan kaki diatas meja saat sedang rapat. Sek Ahn berbisik meminta Se Gi untk keluar sebentar, Se Gi mengelengkan kepalanya. “Ada sebuah pesta di malam hari tapi Anda sudah berubah! Bahkan gaya rambut Anda. Dia sangat rajin!” teriak Ri Jin yg mencoba menjelaskan keadaannya dgn gigi menyengir. Keduanya mencoba menarik Se Gi untk keluar, dgn sikap kasarnya Se Gi menyuruh keduanya untk tak menyentuhnya. Sek Ahn tak hilang akal ia langsung menarik kursi yg diduduki Se Gi. “Kita takkan menyentuh Anda, hanya kursinya...” ucap Sek Ahn menarik Se Gi keluar ruangan.
Se Gi yg masih duduk akhirnya berdiri di luar ruangan bertanya apa yg sedang mereka lakukan. Ri Jin langsung mendorong Se Gi kalau seharusnya ia bertanya dan berteriak untk menghentikan semuanya. Sek Ahn melihat sekeliling takut ada orang yg melihat mereka. “Kubilang berhenti menyentuhku.” ucap Se Gi yg tak mau dipegang oleh Ri Jin “Betapa merasa jijik dan perkasanya dirimu. Sekarang Aku menyentuhmu, aku menyentuhmu. Kau mau apa, hah? Hah?” balas Ri Jin yg dgn sengaja menyentuh Se Gi “Berhenti menyentuhku. Aku bilang berhenti menyentuhku. Berhenti, berhenti menyentuhku. Aku bilang berhenti.” perintah Se Gi yg mencoba menghindar semua sentuhan Ri Jin pd tubuhnya. “Apa yg sedang kau lakukan?! Kita di tempat kerja.” ucap SekAhn berbisik melihat keduanya seperti sedang bercanda. Ri Jin meminta maaf, itu semua karena Se Gi tak mau mendengarkannya. Se Gi menyuruh Ri Jin untk mendengarkannya karena ia tempat kerja dan ia sekarang jadi Do Hyun sebagai wakil Presdir yg harus menghadiri rapat. Se Gi kembali duduk dikursinya, lalu dgn gaya selengeannya ia memundurkan kursinya seperti main-main lalu masuk ke dlm dgn lirikan mata sinisnya pd Ri Jin dan Sek Ahn .
Ri Jin melonggo dan berlari untk menariknya keluar, tapi Sek Ahn menariknya membiarkan Se Gi untk masuk ke dlm ruang rapat. Pintu ruangan pun sengaja di tutup oleh Se Gi. “ Yah....Sudahlah. Terlambat untk menghentikannya.”ucap Sek Ahn pasrah “Kita harus mengentikannya. Se Gi ingin merusak semua kerja Cha Do Hyun.” jelas Ri Jin “Dia sudah mengungkapkan dirinya pd para pegawai... dan rapat hari ni adalah rapat dimana Wakil Presdir diwajibkan datang.” ucap Sek Ahn Ri Ji ingin mengelak tapi Sek Ahn merasa apabila terjadi situasi darurat maka tak ada pilihan selain mengentikannya dgn seluruh tubuh mereka. Ri Jin hanya bisa terdiam, Ponsel Sek Ahn berbunyi ia menerima telp dari seorang nyonya yg menanyakan Ri Jin. Matanya melotot melihat Ri Jin yg ada didepanya.
Bersambung ke part 2 source : http://hipwee.com, http://detik.com, http://koreandramasuperaddicted.blogspot.com
0 Response to "Sinopsis Kill Me Heal Me Episode 10 Part 1"
Post a Comment