lusihkas.blogspot.com - kali ni saya akan mempublikasikan karya tulis yg isinya membahas tentang Ujian Nasional / biasa disebut UNAS, baik persiapan, dampak, pro-kontra dan manfaat UNAS di Indonesia ini. Berikut Contoh Karya Tulis UNAS yg berjudul :
Sukses Unas
disusun untk memenuhi tugas sebagai prasyarat dalam
menyelesaikan karya tulis ilmiah yg berjudul Sukses UNAS, walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya. Laporan ni disusun dgn tujuan untk menyelesaikan tugas mata pelajaran bahasa Indonesia untk membuat karya tulis ilmiah.
Terima kasih sudah berkunjung di website saya. Kalau artikelnya membantu tolong like dan subscribe (di pojok kanan atas dan samping terdapat beberapa ikon), kalau artikelnya kurang membantu tolong berikan saran yg baik, dilarang spam dan bertasbih kotor di website ini.
memenuhi nilai mata pelajaran bahasa Indonesia
(Silahkan ganti logonya)
Disusun Oleh:
( Nama Penulis )
SMAN 1 SINGOSARI
JALAN ....
KABUPATEN...
TAHUN 2013/2014
Kata Pengantar
Puji syukur kehadirat Allah SWT berkat rahmat karunia dan hidayah-Nya akhirnya kami dpt menyelesaikan karya tulis ilmiah yg berjudul Sukses UNAS, walaupun masih banyak kekurangan di dalamnya. Laporan ni disusun dgn tujuan untk menyelesaikan tugas mata pelajaran bahasa Indonesia untk membuat karya tulis ilmiah.
Laporan ni tak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak. Maka kami ucapkan terima kasih kepada:
1.1 Latar Belakang Masalah Ujian Nasional biasa disingkat UN/UNAS[1] adlh sistem evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah secara nasional dan persamaan mutu tingkat pendidikan antar daerah yg dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan, Depdiknas di Indonesia berdasarkan Undang Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 menyatakan bahwa dlm rangka pengendalian mutu pendidikan secara nasional dilakukan evaluasi sebagai bentuk akuntabilitas penyelenggara pendidikan kepada pihak-pihak yg berkepentingan. Lebih lanjut dinyatakan bahwa evaluasi dilakukan oleh lembaga yg mandiri secara berkala, menyeluruh, transparan, dan sistematik untk menilai pencapaian standar nasional pendidikan dan proses pemantauan evaluasi tersebut harus dilakukan secara berkesinambungan. Proses pemantauan evaluasi tersebut dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan pd akhirnya akan dpt membenahi mutu pendidikan. Pembenahan mutu pendidikan dimulai dgn penentuan standar. Penentuan standar yg terus meningkat diharapkan akan mendorong peningkatan mutu pendidikan, yg dimaksud dgn penentuan standar pendidikan adlh penentuan nilai batas (cut off score). Seseorang dikatakan sudah lulus/kompeten bila telah melewati nilai batas tersebut berupa nilai batas antara peserta didik yg sudah menguasai kompetensi tertentu dgn peserta didik yg belum menguasai kompetensi tertentu. Bila itu terjadi pd UNAS / sekolah maka nilai batas berfungsi untk memisahkan antara peserta didik yg lulus dan tak lulus disebut batas kelulusan, kegiatan penentuan batas kelulusan disebut standard setting.
1.2 Rumusan Masalah
[1] Dalam karya ilmiah ini, penulis menggunakan kata UNAS sebagai Ujian Nasional
1.3 Metode Penulisan
1. xxxxxx selaku Kepala SMAN 1 Singosari
2. xxxxxx guru SMAN 1 Singosari yg telah memberikan bimbingan arahan kepada penulis 3. Teman dan Narasumber yg telah memberi dukungan kepada kami. Penulis menyadari bahwa Karya Tulis ni masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis mohon maaf kepada pembaca apabila ada kekeliruan dlm penulisan maupun informasi, kami jg mengharapkan saran dan kritik demi perbaikan yg lebih baik.
(lokasi), (tanggal)
Penulis
DAFTAR ISI
( tulis daftar berdasarkan halaman )
BAB 1 PENDAHULUAN
1.2 Rumusan Masalah
Di dlm pembuatan karya tulis ini, penulis mengambil sebuah judul ‟Sukses UNAS. Dengan orientasi untk memberikan gambaran umum seputar UNAS yg beragam, maka penulis batasi dgn pembatasan sebagai berikut:
1. Bagaimana pengertian dan pelaksanaan UNAS ? 2. Bagaimana dampak UNAS bagi siswa? 3. Bagaimana upaya yg dilakukan siswa dan sekolah agar mendapat nilai UNAS yg maksimal? [1] Dalam karya ilmiah ini, penulis menggunakan kata UNAS sebagai Ujian Nasional
1.3 Metode Penulisan
Metode yg digunakan dlm karya tulis ni adlh ,metode kepustakaan yaitu, metodedengan mengambil data dari bahan pustaka yg relevan dgn bahan penelitian. Selainitu, metode yg digunakan adlh metode observasi yaitu, metode dgn pengumpulandata dgn menggunakan indra .
1.4 Manfaat penulisan 1. Menyelesaikan tugas bahasa Indonesia 2. Dapat melatih kemampuan menyusun karya tulis ilmiah 3. Menambah pengetahuan mengenai UNAS 4. Siswa dan guru dpt lebih siap dlm menghadapi UNAS
1.5 Tujuan Penulisan 1. Memahami pengertian dan pelaksanaan UNAS 2. Mengetahui dampak positif UNAS 3. Mengetahui dampak negatif UNAS 4. Mengetahui usaha sekolah dlm menghadapi UNAS 5. Mengetahui persiapan yg harus dilakukan siswa dlm menghadapi UNAS. 6. Mengetahui manfaat UNAS
2.1 Pengertian dan Pelaksanaan UNAS 2.1.1 Pengertian UNAS Ujian Akhir Nasional, berasal dari tiga kata yaitu ujian yg memiliki arti hasil menguji sesuatu yg dipakai untk menguji mutu sesuatu kepandaian, kemampuan hasil belajar. Akhir memiliki arti selesai, pungkasan, tamat. Dan nasional berarti kebangsaan, mencakup bangsa, bersentral pd pemerintahan pusat. Ujian Akhir Nasional (UAN) yg sekarang bernama UNAS, dpt diartikan sebagai hasil menguji mutu suatu kepandaian untk memperoleh hasil belajar yg dilakukan pd akhir jenjang pendidikan yg bersifat nasional. UNASadalah kegiatan pengukuran pencapaian kompetensi peserta didik pd beberapa mata pelajaran tertentu dlm kelompok mata pelajaran ilmu pengetahuan dan teknologi dlm rangka menilai pencapaian standar nasional pendidikan. Pemerintah mengadakan ujian akhir nasional dgn memberikan standar / patokan itu digunakan sewaktu-waktu tingkat pencapai standar perlu mengetahui sampai dimana efektivitasnya. Sejak kemerdekaan, bentuk evaluasi belajar tahap akhir yg diberlakukan oleh pemerintah terhadap lembaga-lembaga pendidikan formal, paling tidak, ada tiga macam bentuk, seperti Ujian Negara, Ujian Sekolah, Ebtanas, dan UNAS.
2.2 Pelaksanaan UNAS Untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) ada tigamata pelajaran yg diujikan yaitu: 1. Bahasa Indonesia 2. Matematika 3. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada empat mata pelajaran yg diujikan yaitu: 1. Bahasa Indonesia 2. Bahasa Inggris 3. Matematika 4. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) ada6mata pelajaran yg diujikan, tergantung penjurusannya:
Berikut adlh jadwal ujian tingkat Sekolah Menegah Pertama
2.2 Dampak UNAS
2.2.1 Dampak Positif:
1. UNAS bisa menjadi peningkat mutu siswa dlm proses pembelajaran untk menjadi SDM yg bermutu, mungkin dlm proses belajar siswa tak serius dlm menerima pembelajaran, tetapi setelah mendengar kata UNAS siswa akan serius belajar, apalagi UNAS jg sebagai penentu siswa untk memasuki sekolah negeri pilihan.
2. UNAS jg membuat siswa untk belajar serius, mungkin dlm keseharian belajar para siswa kurang serius, tetapi bila mendengar kata UNAS sudah di depan mata, mereka akan belajar lebih semangat dan bersungguh-sungguh guna menyenangkan hati orang tua mereka.
3. UNAS jg bisa sebagai indikator untk siswa sudah sampai manakah siswa sudah belajar serius untk menghadapi masa depan mereka. Dengan nilai hasil ujian siswa, mereka bisa mengetahui apakah mereka sudah maksimal / belum, bila belum, perlu dimaksimalkan.
4. Siswa jg diajarkan untk tak curang seperti menyontek karena pengawasan yg super ketat dan pengawasnya pun bukan dari guru asal sekolah mereka. Bila ada yg mencurigakan para guru tak segan-segan akan mencatat mereka dan melaporkannya pd panitia ujian guna menentukan hasil akhirnya.
5. Menjadikan siswa jg tak terlalu bergantung pd guru. Dengan begitu, murid akan mencari bimbel untk persiapan UNAS / mereka akan mempelajari soal UNAS tahun lalu guna mempersiapkan untk UNAS tahun sekarang.
6. Dengan adanya UNAS, akan menciptakan generasi-generasi bangsa kita yg berkompeten. UNAS telah menyumbang kontribusi dlm rangka penyamaan mutu pendidikan terhadap dunia internasional.
7. Peraturan dan pelaksaan UNAS dpt memacu daya kreativitas dan cara berfikir murid sehingga menjadi generasi yg kreatif
2.2.2 Dampak Negatif
1. Siswa harus menyiapkan tenaga ekstra untk mengikuti les / bimbingan belajar. Sisi negatifnya yg lainnya adalah, siswa kehilangan waktu untk bermain. Bermain itu penting, tapi kita harus tau kapan kita harus berhenti bermain dan belajar itu. UNAS jg dpt membuat siswa tertekan, mengapa? Mungkin karena siswa tersebut belum siap untk menghadapi UNAS. Namun, tiap siswa harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untk menghadapi UNAS.
2. Guru hanya akan mengajarkan beberapa topik dan / kompetensi yg (berdasarkan panduan SKL) diprediksi bakal keluar dlm UNAS, dan kemudian cenderung mengabaikan kompetensi lainnya yg diperkirakan tak akan diujikan dlm UNAS, walaupun sangat mungkin kompetensi itu sangat diperlukan dlm kehidupan sehari-hari pasca anak didik keluar dari ruangan ujian. Dalam pengajaran Bahasa Inggris misalnya, hampir bisa dipastikan bahwa guru hanya akan lebih fokus mengajarkan dua skill saja (listening dan reading) menjelang UNAS, karena dua skill inilah yg diuji dlm UNAS. Dengan demikian para guru bahasa Inggris cendrung mengabaikan pengembangan skill yg lain, seperti speaking dan writing, walaupun sangat jelas bahwa kemampuan berkomunikasi lisan dan jg tulisan adlh skill yg sangat penting dan diperlukan dlm dunia yg sebenarnya setelah siswa tamat sekolah.
3. UNAS jg berpotensi menyempitkan kurikulum sekolah (curriculum narrowing) dan mendegradasi arti penting mata pelajaran tertentu, karena UNAS selama ni hanya menguji tiga mata pelajaran (dan sekarang ditambah menjadi enam). Walaupun mata ujian UNAS telah ditambah menjadi enam, tetap saja kesan bahwa pemerintah mengabaikan mata pelajaran lainnya tak terselesaikan. Pemilihan beberapa mata pelajaran saja yg diujikan di UNAS bisa misleading, karena secara tak langsung merefleksikan bahwa mata pelajana non UNAS adlh kurang penting‟. Padahal seseorang anak didik tak bisa hidup hanya dgn beberapa mata pelajaran yg di UNAS kan saja.
4. UNAS telah membuat para siswa, guru, dan orangtua merasa tertekan, dan stress. Rasa tertekan di kalangan siswa dan guru itu biasanya lebih parah terjadi di sekolah yg lokasinya jauh dari pusat peradaban‟ (baca: daerah terpencil). Hal ni mudah dipahami karena disparitas kualitas pengajaran antara sekolah di daerah urban (perkotaan) dgn dengan daerah rural (perkampungan) masih menjadi problema dunia pendidikan kita yg sampai hari ni belum terselesaikan. Maka, ketika standar kelulusan UNAS menuntut sama untk semua siswa, tanpa mempertimbangkan objektifitas kualitas pengajaran di sekolah mereka, maka jelas para siswa, guru, dan jg orangtua di daerah terpencil akan merasa tertekan, stress, takut, dan bahkan putus asa perihal kelulusan mereka pd UNAS. Dan akhirnya memicu mereka untk mencari jalan pintas.
5. UNAS merupakan standar yg ditetapkan pemerintah untk menentukan siswa berhak lulus / tidak. Dengan adanya UNAS, pemerintah akan mengetahui tingkat pendidikan yg telah siswa jalani selama di sekolah. Akan tetapi, tingkat pendidikan tiap daerah di Indonesia tidaklah sama. Masih banyak daerah dgn tenaga pengajar yg tak sesuai dgn jumlah yg diharapkan. Lalu ketika standar yg sama diiringi dgn tak samanya pengetahuan yg diterima antar daerah, apakah hal itu dikatakan adil ?
2.2.3 Manfaat UNAS 1. Penetapan mutu satuan dan / program pendidikan di seluruh Indonesia, 2. Seleksi masuk jenjang pendidikan yg lebih tinggi / berikutnya, 3. Pertimbangan penentuan kelulusan peserta didik dari satuan dan / program pendidikan, 4. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan dan / program pendidikan dlm upaya peningkatan mutu pendidikan untk mencapai tingkat kelulusan tertentu, dan 5. Perbaikan sarana dan prasarana untk guru, laboratorium, perpustakaan, tenaga kependidikan dan keperluan sekolah lainnya. 6. Dapat diperoleh hasil pengukuran mutu pendidikan di tingkat nasional, propinsi, kabupaten/kota, dan sekolah/madrasah. 7. Mampu mendorong peningkatan mutu pendidikan. 8. Dapat diketahui pencapaian standar nasional pendidikan, sehingga bisa dilakukan penanganan lanjut berdasarkan pencapaian tersebut. 9. Diperoleh hasil penyelenggaraan pendidikan untk dipertanggung jawabkan secara nasional, propinsi, kabupaten/kota, sekolah/madrasah, dan kepada masyarakat
2.3Sukses UNAS
2.3.1 Usaha sekolah Dalam menghadapi UNAS berbagai usaha telah dilakukan sekolah dan siswa, tujuannya agar siswa siap menghadapi UNAS dan memperoleh nilai yg terbaik. Pihak sekolah telah melakukan berbagai cara dlm menyiapkan peserta didiknya menghadap UNAS, seperti:
1. Melaksanakan program intensif belajar Program ni dilaksanakan beberapa bulan sebelum Unas, dlm pelaksaannya siswa mendapatkan materi tambahan yg diperoleh setelah atay sebelum KBM, dpt berupa pembahasan soal ujian tahun-tahun sebelumnya.
2. Melakasanakan Tryout sekolah Di SMPN 1 purwosari sekolah telah melakukan 4 kali tryout yg dilakukan berkesinambungan, tujuannya agar siswa terbiasa dan terlatih dgn model soal UNAS.
3. Melakasanakan intensif UNAS Program ni dilakukan beberpa bulan sebelum UNAS sampai beberapa hari sebelum ujian, yaitu ketika kegiatan belajar mengajar materi kelas 9 semester 2 telah selesai. Program ni fokus membahas materi unas yg diujikan sehingga diharapkan siswa dpt lebih siap. Dalam pelaksanaannya terdiri dari pembahasan soal dan diskusi kelompok.
4. Istighosah bersama Setelah berusaha, yg kita lakukan adlh berdo‟a kepada Tuhan, berdo‟a yg dilakukan bersama orang tua disertai ceramah yg dilakukan tokoh agama. Selain itu, faktor yg paling menentukan keberhasilan siswa adlh usaha dari siswa itu sendiri.
2.3.2 Usaha Siswa 1. Memperbanyak membaca dan memahami Kalau membaca tentu saja harus dilakukan dlm kegiatan belajar. Namun, bukan hanya membaca saja, tapi jg harus memahami apa yg dibaca. Jangan cuma sekedar membaca halaman demi halaman, apalagi membaca rumus. Membaca memanglah penting dlm belajar, tapi lebih penting lagi memahami. Dengan memahami, otomatis membaca, tapi membaca belum tentu memahami. Perbanyak pemahaman terhadap kisi-kisi UNAS. Kalau sekiranya kisi-kisi UNAS belum jg keluar, bisa lihat kisi-kisi tahun lalu, kalau kurikulumnya sama, tak banyak perbedaan kisi-kisinya. Meski ada kisi-kisi UNAS, bukan berarti cuma belajar yg ada di kisi-kisi saja dan yg lain tak usah dipelajari, melainkan materi lain yg tak ada di kisi-kisi jg tak ada salahnya dipelajari untk memperkuat pemahaman.
2. Memperbanyak berlatih soal Karena UNAS bukanlah ajang untk menuliskan apa saja yg dipahami selama masa sekolah, siswa harus memperbanyak berlatih soal. Memperbanyak berlatih soal, apalagi soal-soal UNAS, baik soal-soal UNAS tahun lalu, try out, maupun prediksi soal-soal UNAS mendatang dpt berguna untk membiasakan diri dlm menghadapi soal-soal UNAS dan mempunyai gambaran terhadap soal-soal UNAS. Soal-soal UNAS punya karakter tersendiri. Misalnya, UNAS biologi SMA, biasanya muncul soal gambar tentang bagian tubuh tertentu lalu ditanyakan fungsi dari organ tersebut. Oleh karena itu, memperbanyak berlatih soal merupakan hal yg penting dlm kegiatan belajar untk menghadapi UNAS agar lebih terbiasa mengerjakan soal-soal UNAS.
3. Membuat rangkuman Karena materi soal-soal UNAS bukan cuma materi satu semester saja, belajar dgn banyak buku tentu sangat repot. Solusinya adlh dgn membuat rangkuman dari materi-materi tersebut. Membuat rangkuman jg mempermudah dlm belajar. Coba bandingkan lebih enak mana belajar dgn buku tebal yg penjelasannya terlalu mendalam / belajar dgn rangkuman yg dibuat sendiri tapi langsung pd intinya? Bagaimana kalau malas buat rangkuman? Beli saja buku kecil yg berisi rangkuman.
4. Berdiskusi pd teman Saling tukar pikiran sesama teman seperjuangan bisa berguna dlm menghadapi UNAS, bertanya kalau ada yg susah / sebaliknya, menjawab pertanyaan dari teman yg kesusahan. Jika dlm diskusi, kalau belum paham, katakan saja belum paham, jangan pura-pura bilang paham, nanti rugi sendiri.
5. Tanya kepada guru Kalau ada kesusahan / pemahaman yg kurang yakin bisa ditanyakan kepada Bapak/Ibu guru yg bersangkutan. Kalau ada yg belum paham tapi hanya bisa diam, nanti rugi sendiri.
6. Gunakan try out sebaik-baiknya Jika sekolah mengadakan try out, jangan gunakan sebagai ajang untk berlatih menyontek agar tak ketahuan. Gunakanlah sebagai simulasi UNAS. Lakukan seolah-olah sedang menghadapi UNAS dan hindari menyontek ke teman. Apalah artinya nilai 100 pd try out kalau hasil nyontek, pd akhirnya nilai try out jg tak berpengaruh terhadap kelulusan. Jadi, gunakan try out untk mengukur sejauh mana kemampuan kita. Kalau hasilnya kurang memuaskan, berarti kegiatan belajar harus ditingkatkan, kalau hasilnya bagus perlu dipertahankan / kalau bisa ditingkatkan kegiatan belajarnya untk hasil yg lebih baik dari sebelumnya.
7. Jangan mengandalkan bocoran Jangan tergoyah dgn bocoran UNAS dan menganggap buat apa belajar, kalo nanti dapet bocoran, itu bisa mengurangi semangat belajar. Biar pun banyak teman seperjuangan yg mau mengandalkan bocoran, jangan hiraukan. Kita masih punya Tuhan, andalkan Tuhan, karena Tuhan adlh sebaik-baik penolong.
8. Berdo’a Sia-sia bila usaha tak diiringi do’a. Ada fenomena menarik di kalangan siswa jelang UNAS, banyak siswa yg mendadak dari siswa yg baik, yg sebelumnya nakal, berubah menjadi pendiam. Ada yg rajin beribadah, seperti solat Dhuha dan sebagainya. Ada hajat yg ingin diraih oleh siswa, yaitu kelulusan. Hal yg dilakukan tersebut membuktikan bahwa manusia masih butuh Tuhan. Namun, di sisi lain ada yg memikirkan bagaimana cara menyontek agar tak ketahuan, cara membawa kunci jawaban (bocoran) UNAS dan sebagainya.
3.1 Simpulan UNAS adlh evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah untk mengendalikan mutu pendidikan secara nasional, sehingga berfungsi untk mengetahui mutu pendidikan ditingkat dasar sampai nasional. Namun, dlm pelaksanaannya menimbulkan beberapa dampak postif dan negatif, kembali lagi mengingat manfaat dari UNAStersebut lebih banyak, maka sebaiknya pemerintah menutupi kekurangan tersebut dgn terus melakukan perbaikan dlm penyelenggaraan UNAS. Agar siswa dpt meraih nilai yg maksimal, maka harus ada usaha untk menyukseskannya, usaha tersebut berupa usaha berkesinambungan yg dilakukan sekolah dan siswa bersama-sama.
3.2 Saran Dalam pelaksanaan UNAS menimbulkan pro dan kontra, pihak kontra menyarankan agar pelaksanaan UNAS ditiadakan. Namun, menurut kami tindakan untk meniadakan UNAS merupakan suatu kebijakan yg sangat berat. Pemerintah harus memikirkaan dampak-dampak buruk yg akan terjadi. Salah satunya, pemerintah tak memiliki standar untk menentukan apakah siswa tersebut telah berhak lulus dari jenjang pendidikan yg sedang dijalani. Maka dari itu, wacana untk penghapusan UNAS bukanlah solusi yg terbaik. Hal yg perlu dilakukan pemerintah adlh mengevaluasi pelaksanaan UNAS, bukan menghapusnya. Penghapusan UNAS hanya akan membuat sistem pendidikan di Indonesia semakin kacau. Ketika UNAS ditiadakan, pemerintah akan sulit menentukan seorang siswa telah berhak lulus / tidak. Maka dari itu, solusi terbaik adlh memperbaiki permasalahan teknis pelaksanaan serta pemerataan kualitas pendidikan di tiap daerah, terutama daerah-daerah terpencil di Indonesia. Dengan demikian , UNAS tak lagi menjadi sosok yg menakutkan bagi siswa yg mengikutinya.
3.3 Daftar Pustaka
1.4 Manfaat penulisan 1. Menyelesaikan tugas bahasa Indonesia 2. Dapat melatih kemampuan menyusun karya tulis ilmiah 3. Menambah pengetahuan mengenai UNAS 4. Siswa dan guru dpt lebih siap dlm menghadapi UNAS
1.5 Tujuan Penulisan 1. Memahami pengertian dan pelaksanaan UNAS 2. Mengetahui dampak positif UNAS 3. Mengetahui dampak negatif UNAS 4. Mengetahui usaha sekolah dlm menghadapi UNAS 5. Mengetahui persiapan yg harus dilakukan siswa dlm menghadapi UNAS. 6. Mengetahui manfaat UNAS
BAB 2 PEMBAHASAN
2.2 Pelaksanaan UNAS Untuk tingkat Sekolah Dasar (SD) ada tigamata pelajaran yg diujikan yaitu: 1. Bahasa Indonesia 2. Matematika 3. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada empat mata pelajaran yg diujikan yaitu: 1. Bahasa Indonesia 2. Bahasa Inggris 3. Matematika 4. Ilmu Pengetahuan Alam Untuk tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA) ada6mata pelajaran yg diujikan, tergantung penjurusannya:
Berikut adlh jadwal ujian tingkat Sekolah Menegah Pertama
2.2 Dampak UNAS
2.2.1 Dampak Positif:
1. UNAS bisa menjadi peningkat mutu siswa dlm proses pembelajaran untk menjadi SDM yg bermutu, mungkin dlm proses belajar siswa tak serius dlm menerima pembelajaran, tetapi setelah mendengar kata UNAS siswa akan serius belajar, apalagi UNAS jg sebagai penentu siswa untk memasuki sekolah negeri pilihan.
2. UNAS jg membuat siswa untk belajar serius, mungkin dlm keseharian belajar para siswa kurang serius, tetapi bila mendengar kata UNAS sudah di depan mata, mereka akan belajar lebih semangat dan bersungguh-sungguh guna menyenangkan hati orang tua mereka.
3. UNAS jg bisa sebagai indikator untk siswa sudah sampai manakah siswa sudah belajar serius untk menghadapi masa depan mereka. Dengan nilai hasil ujian siswa, mereka bisa mengetahui apakah mereka sudah maksimal / belum, bila belum, perlu dimaksimalkan.
4. Siswa jg diajarkan untk tak curang seperti menyontek karena pengawasan yg super ketat dan pengawasnya pun bukan dari guru asal sekolah mereka. Bila ada yg mencurigakan para guru tak segan-segan akan mencatat mereka dan melaporkannya pd panitia ujian guna menentukan hasil akhirnya.
5. Menjadikan siswa jg tak terlalu bergantung pd guru. Dengan begitu, murid akan mencari bimbel untk persiapan UNAS / mereka akan mempelajari soal UNAS tahun lalu guna mempersiapkan untk UNAS tahun sekarang.
6. Dengan adanya UNAS, akan menciptakan generasi-generasi bangsa kita yg berkompeten. UNAS telah menyumbang kontribusi dlm rangka penyamaan mutu pendidikan terhadap dunia internasional.
7. Peraturan dan pelaksaan UNAS dpt memacu daya kreativitas dan cara berfikir murid sehingga menjadi generasi yg kreatif
2.2.2 Dampak Negatif
1. Siswa harus menyiapkan tenaga ekstra untk mengikuti les / bimbingan belajar. Sisi negatifnya yg lainnya adalah, siswa kehilangan waktu untk bermain. Bermain itu penting, tapi kita harus tau kapan kita harus berhenti bermain dan belajar itu. UNAS jg dpt membuat siswa tertekan, mengapa? Mungkin karena siswa tersebut belum siap untk menghadapi UNAS. Namun, tiap siswa harus mempersiapkan diri sebaik mungkin untk menghadapi UNAS.
2. Guru hanya akan mengajarkan beberapa topik dan / kompetensi yg (berdasarkan panduan SKL) diprediksi bakal keluar dlm UNAS, dan kemudian cenderung mengabaikan kompetensi lainnya yg diperkirakan tak akan diujikan dlm UNAS, walaupun sangat mungkin kompetensi itu sangat diperlukan dlm kehidupan sehari-hari pasca anak didik keluar dari ruangan ujian. Dalam pengajaran Bahasa Inggris misalnya, hampir bisa dipastikan bahwa guru hanya akan lebih fokus mengajarkan dua skill saja (listening dan reading) menjelang UNAS, karena dua skill inilah yg diuji dlm UNAS. Dengan demikian para guru bahasa Inggris cendrung mengabaikan pengembangan skill yg lain, seperti speaking dan writing, walaupun sangat jelas bahwa kemampuan berkomunikasi lisan dan jg tulisan adlh skill yg sangat penting dan diperlukan dlm dunia yg sebenarnya setelah siswa tamat sekolah.
3. UNAS jg berpotensi menyempitkan kurikulum sekolah (curriculum narrowing) dan mendegradasi arti penting mata pelajaran tertentu, karena UNAS selama ni hanya menguji tiga mata pelajaran (dan sekarang ditambah menjadi enam). Walaupun mata ujian UNAS telah ditambah menjadi enam, tetap saja kesan bahwa pemerintah mengabaikan mata pelajaran lainnya tak terselesaikan. Pemilihan beberapa mata pelajaran saja yg diujikan di UNAS bisa misleading, karena secara tak langsung merefleksikan bahwa mata pelajana non UNAS adlh kurang penting‟. Padahal seseorang anak didik tak bisa hidup hanya dgn beberapa mata pelajaran yg di UNAS kan saja.
4. UNAS telah membuat para siswa, guru, dan orangtua merasa tertekan, dan stress. Rasa tertekan di kalangan siswa dan guru itu biasanya lebih parah terjadi di sekolah yg lokasinya jauh dari pusat peradaban‟ (baca: daerah terpencil). Hal ni mudah dipahami karena disparitas kualitas pengajaran antara sekolah di daerah urban (perkotaan) dgn dengan daerah rural (perkampungan) masih menjadi problema dunia pendidikan kita yg sampai hari ni belum terselesaikan. Maka, ketika standar kelulusan UNAS menuntut sama untk semua siswa, tanpa mempertimbangkan objektifitas kualitas pengajaran di sekolah mereka, maka jelas para siswa, guru, dan jg orangtua di daerah terpencil akan merasa tertekan, stress, takut, dan bahkan putus asa perihal kelulusan mereka pd UNAS. Dan akhirnya memicu mereka untk mencari jalan pintas.
5. UNAS merupakan standar yg ditetapkan pemerintah untk menentukan siswa berhak lulus / tidak. Dengan adanya UNAS, pemerintah akan mengetahui tingkat pendidikan yg telah siswa jalani selama di sekolah. Akan tetapi, tingkat pendidikan tiap daerah di Indonesia tidaklah sama. Masih banyak daerah dgn tenaga pengajar yg tak sesuai dgn jumlah yg diharapkan. Lalu ketika standar yg sama diiringi dgn tak samanya pengetahuan yg diterima antar daerah, apakah hal itu dikatakan adil ?
2.2.3 Manfaat UNAS 1. Penetapan mutu satuan dan / program pendidikan di seluruh Indonesia, 2. Seleksi masuk jenjang pendidikan yg lebih tinggi / berikutnya, 3. Pertimbangan penentuan kelulusan peserta didik dari satuan dan / program pendidikan, 4. Pembinaan dan pemberian bantuan kepada satuan dan / program pendidikan dlm upaya peningkatan mutu pendidikan untk mencapai tingkat kelulusan tertentu, dan 5. Perbaikan sarana dan prasarana untk guru, laboratorium, perpustakaan, tenaga kependidikan dan keperluan sekolah lainnya. 6. Dapat diperoleh hasil pengukuran mutu pendidikan di tingkat nasional, propinsi, kabupaten/kota, dan sekolah/madrasah. 7. Mampu mendorong peningkatan mutu pendidikan. 8. Dapat diketahui pencapaian standar nasional pendidikan, sehingga bisa dilakukan penanganan lanjut berdasarkan pencapaian tersebut. 9. Diperoleh hasil penyelenggaraan pendidikan untk dipertanggung jawabkan secara nasional, propinsi, kabupaten/kota, sekolah/madrasah, dan kepada masyarakat
2.3Sukses UNAS
2.3.1 Usaha sekolah Dalam menghadapi UNAS berbagai usaha telah dilakukan sekolah dan siswa, tujuannya agar siswa siap menghadapi UNAS dan memperoleh nilai yg terbaik. Pihak sekolah telah melakukan berbagai cara dlm menyiapkan peserta didiknya menghadap UNAS, seperti:
1. Melaksanakan program intensif belajar Program ni dilaksanakan beberapa bulan sebelum Unas, dlm pelaksaannya siswa mendapatkan materi tambahan yg diperoleh setelah atay sebelum KBM, dpt berupa pembahasan soal ujian tahun-tahun sebelumnya.
2. Melakasanakan Tryout sekolah Di SMPN 1 purwosari sekolah telah melakukan 4 kali tryout yg dilakukan berkesinambungan, tujuannya agar siswa terbiasa dan terlatih dgn model soal UNAS.
3. Melakasanakan intensif UNAS Program ni dilakukan beberpa bulan sebelum UNAS sampai beberapa hari sebelum ujian, yaitu ketika kegiatan belajar mengajar materi kelas 9 semester 2 telah selesai. Program ni fokus membahas materi unas yg diujikan sehingga diharapkan siswa dpt lebih siap. Dalam pelaksanaannya terdiri dari pembahasan soal dan diskusi kelompok.
4. Istighosah bersama Setelah berusaha, yg kita lakukan adlh berdo‟a kepada Tuhan, berdo‟a yg dilakukan bersama orang tua disertai ceramah yg dilakukan tokoh agama. Selain itu, faktor yg paling menentukan keberhasilan siswa adlh usaha dari siswa itu sendiri.
2.3.2 Usaha Siswa 1. Memperbanyak membaca dan memahami Kalau membaca tentu saja harus dilakukan dlm kegiatan belajar. Namun, bukan hanya membaca saja, tapi jg harus memahami apa yg dibaca. Jangan cuma sekedar membaca halaman demi halaman, apalagi membaca rumus. Membaca memanglah penting dlm belajar, tapi lebih penting lagi memahami. Dengan memahami, otomatis membaca, tapi membaca belum tentu memahami. Perbanyak pemahaman terhadap kisi-kisi UNAS. Kalau sekiranya kisi-kisi UNAS belum jg keluar, bisa lihat kisi-kisi tahun lalu, kalau kurikulumnya sama, tak banyak perbedaan kisi-kisinya. Meski ada kisi-kisi UNAS, bukan berarti cuma belajar yg ada di kisi-kisi saja dan yg lain tak usah dipelajari, melainkan materi lain yg tak ada di kisi-kisi jg tak ada salahnya dipelajari untk memperkuat pemahaman.
2. Memperbanyak berlatih soal Karena UNAS bukanlah ajang untk menuliskan apa saja yg dipahami selama masa sekolah, siswa harus memperbanyak berlatih soal. Memperbanyak berlatih soal, apalagi soal-soal UNAS, baik soal-soal UNAS tahun lalu, try out, maupun prediksi soal-soal UNAS mendatang dpt berguna untk membiasakan diri dlm menghadapi soal-soal UNAS dan mempunyai gambaran terhadap soal-soal UNAS. Soal-soal UNAS punya karakter tersendiri. Misalnya, UNAS biologi SMA, biasanya muncul soal gambar tentang bagian tubuh tertentu lalu ditanyakan fungsi dari organ tersebut. Oleh karena itu, memperbanyak berlatih soal merupakan hal yg penting dlm kegiatan belajar untk menghadapi UNAS agar lebih terbiasa mengerjakan soal-soal UNAS.
3. Membuat rangkuman Karena materi soal-soal UNAS bukan cuma materi satu semester saja, belajar dgn banyak buku tentu sangat repot. Solusinya adlh dgn membuat rangkuman dari materi-materi tersebut. Membuat rangkuman jg mempermudah dlm belajar. Coba bandingkan lebih enak mana belajar dgn buku tebal yg penjelasannya terlalu mendalam / belajar dgn rangkuman yg dibuat sendiri tapi langsung pd intinya? Bagaimana kalau malas buat rangkuman? Beli saja buku kecil yg berisi rangkuman.
4. Berdiskusi pd teman Saling tukar pikiran sesama teman seperjuangan bisa berguna dlm menghadapi UNAS, bertanya kalau ada yg susah / sebaliknya, menjawab pertanyaan dari teman yg kesusahan. Jika dlm diskusi, kalau belum paham, katakan saja belum paham, jangan pura-pura bilang paham, nanti rugi sendiri.
5. Tanya kepada guru Kalau ada kesusahan / pemahaman yg kurang yakin bisa ditanyakan kepada Bapak/Ibu guru yg bersangkutan. Kalau ada yg belum paham tapi hanya bisa diam, nanti rugi sendiri.
6. Gunakan try out sebaik-baiknya Jika sekolah mengadakan try out, jangan gunakan sebagai ajang untk berlatih menyontek agar tak ketahuan. Gunakanlah sebagai simulasi UNAS. Lakukan seolah-olah sedang menghadapi UNAS dan hindari menyontek ke teman. Apalah artinya nilai 100 pd try out kalau hasil nyontek, pd akhirnya nilai try out jg tak berpengaruh terhadap kelulusan. Jadi, gunakan try out untk mengukur sejauh mana kemampuan kita. Kalau hasilnya kurang memuaskan, berarti kegiatan belajar harus ditingkatkan, kalau hasilnya bagus perlu dipertahankan / kalau bisa ditingkatkan kegiatan belajarnya untk hasil yg lebih baik dari sebelumnya.
7. Jangan mengandalkan bocoran Jangan tergoyah dgn bocoran UNAS dan menganggap buat apa belajar, kalo nanti dapet bocoran, itu bisa mengurangi semangat belajar. Biar pun banyak teman seperjuangan yg mau mengandalkan bocoran, jangan hiraukan. Kita masih punya Tuhan, andalkan Tuhan, karena Tuhan adlh sebaik-baik penolong.
8. Berdo’a Sia-sia bila usaha tak diiringi do’a. Ada fenomena menarik di kalangan siswa jelang UNAS, banyak siswa yg mendadak dari siswa yg baik, yg sebelumnya nakal, berubah menjadi pendiam. Ada yg rajin beribadah, seperti solat Dhuha dan sebagainya. Ada hajat yg ingin diraih oleh siswa, yaitu kelulusan. Hal yg dilakukan tersebut membuktikan bahwa manusia masih butuh Tuhan. Namun, di sisi lain ada yg memikirkan bagaimana cara menyontek agar tak ketahuan, cara membawa kunci jawaban (bocoran) UNAS dan sebagainya.
BAB 3 PENUTUP
3.1 Simpulan UNAS adlh evaluasi standar pendidikan dasar dan menengah untk mengendalikan mutu pendidikan secara nasional, sehingga berfungsi untk mengetahui mutu pendidikan ditingkat dasar sampai nasional. Namun, dlm pelaksanaannya menimbulkan beberapa dampak postif dan negatif, kembali lagi mengingat manfaat dari UNAStersebut lebih banyak, maka sebaiknya pemerintah menutupi kekurangan tersebut dgn terus melakukan perbaikan dlm penyelenggaraan UNAS. Agar siswa dpt meraih nilai yg maksimal, maka harus ada usaha untk menyukseskannya, usaha tersebut berupa usaha berkesinambungan yg dilakukan sekolah dan siswa bersama-sama.
3.2 Saran Dalam pelaksanaan UNAS menimbulkan pro dan kontra, pihak kontra menyarankan agar pelaksanaan UNAS ditiadakan. Namun, menurut kami tindakan untk meniadakan UNAS merupakan suatu kebijakan yg sangat berat. Pemerintah harus memikirkaan dampak-dampak buruk yg akan terjadi. Salah satunya, pemerintah tak memiliki standar untk menentukan apakah siswa tersebut telah berhak lulus dari jenjang pendidikan yg sedang dijalani. Maka dari itu, wacana untk penghapusan UNAS bukanlah solusi yg terbaik. Hal yg perlu dilakukan pemerintah adlh mengevaluasi pelaksanaan UNAS, bukan menghapusnya. Penghapusan UNAS hanya akan membuat sistem pendidikan di Indonesia semakin kacau. Ketika UNAS ditiadakan, pemerintah akan sulit menentukan seorang siswa telah berhak lulus / tidak. Maka dari itu, solusi terbaik adlh memperbaiki permasalahan teknis pelaksanaan serta pemerataan kualitas pendidikan di tiap daerah, terutama daerah-daerah terpencil di Indonesia. Dengan demikian , UNAS tak lagi menjadi sosok yg menakutkan bagi siswa yg mengikutinya.
3.3 Daftar Pustaka
(tulis sumbernya. Misal: http://lusihkas.blogspot.com/)
Terima kasih sudah berkunjung di website saya. Kalau artikelnya membantu tolong like dan subscribe (di pojok kanan atas dan samping terdapat beberapa ikon), kalau artikelnya kurang membantu tolong berikan saran yg baik, dilarang spam dan bertasbih kotor di website ini.
source : http://bbc.co.uk, http://lintas.me
0 Response to "[Pkn] Contoh Karya Tulis Ilmiah tentang Unas"
Post a Comment