lusihkas.blogspot.com - Nama lengkap beliau adlh 'Abdurrahman bin Abil Hasan 'Ali bin Muhammad bin 'Ubaidillah al-Qurasyi. Kakeknya terkenal dgn sebutan Ibnul Jauzi (anak kelapa), karena kelapa yg ia miliki di Wasith, di mana di sana sama sekali tak ada kelapa selain milik beliau.
Beliau lahir pd tahun 510 H. Ayahnya meninggal ketika beliau berumur tiga tahun, lalu beliau diasuh oleh bibinya (dari pihak ayah). Ketika beliau mulai tumbuh, bibinya membawa beliau kepada al-Hafizh Ibnu Nashir, lalu beliau belajar kepadanya dan menghasilkan ilmu dlm memberikan wejangan yg tak dihasilkan oleh seorang pun selainnya, bahkan diceritakan bahwa sebagian majelisnya dihadiri oleh lebih dari 100.000 orang.
Ibnul Jauzi menulis buku 2.000 jilid dgn tulisan tangan beliau, 100.000 orang telah bertaubat dgn perantaraannya dan 20.000 orang masuk Islam dgn perantaraannya pula.
Ibnul Jauzi rahimahullah memiliki perawakan yg LEMBUT, tabiat yg MANIS, suara yg MERDU dan gerakan yg TERATUR, beliau tak pernah menyia-nyiakan waktu sedikit pun, sehingga beliau dpt menulis empat buku tulis tiap hari.
Beliau memiliki peran dlm semua bidang ilmu, beliau adlh seorang yg sangat menonjol dlm bidang tafsir, memiliki gelar al-Hafizh dlm bidang hadits, termasuk ulama yg sangat luas dlm bidang sejarah, bahkan beliau memiliki satu buku dlm bidang KEDOKTERAN yg diberi nama "Kitab al-Luqath".
Beliau wafat pd tahun 597 H, mendekati 90 tahun dari usianya dan dimakamkan di pemakaman Bab Harb. Semoga Allah Ta'ala merahmatinya, amin.
IBNUL JAUZI DAN SHIFAATUSH SHAFWAH
Salah seorang murid Ibnul Jauzi berkata kepada beliau, "Ketika aku membaca kitab Hilyatul Auliaa' karya Abu Nu'aim al-Asbahani, aku sangat kagum akan cerita orang-orang shalih yg ada di dalamnya, dan aku melihat obat bagi penyakit jiwa yg ada di dalamnya, hanya saja aku sangat menyayangkan akan pengungkapan beliau terhadap beberapa hadits yg tak layak dan pengungkapan beliau akan perkataan beberapa orang yg sedikit manfaatnya.
Sang murid memohon kepada Ibnul Jauzi agar meringkas buku tersebut dan mensarikan kebaikan-kebaikan yg ada di dalamnya, lalu Ibnul Jauzi menanggapi permintaan tersebut dgn berkata:
"Aku sangat kagum akan kebenaran penelitianmu, hanya saja engkau belum membuka semua tirai yg ada di dalamnya, dan aku akan membukanya sekarang. Maka aku katakan, ketahuilah sesungguhnya kitab al-Hilyah banyak mencakup hadits dan hikayat dlm jumlah yg bisa dikatakan bagus, hanya saja buku tersebut telah terkotori dgn beberapa hal, ada sepuluh masalah yg telah mengotorinya."
Lalu beliau menuturkan sepuluh hal tersebut dgn terperinci, di antaranya adlh biografi yg campur aduk antara satu dgn yg lainnya, beliau (Abu Nu'aim) mencampur adukkan biografi para ulama dgn perkataan mereka di dlm buku-buku mereka, di mana biografi Mujahid dipenuhi dgn tafsir beliau, biografi 'Ikrimah dipenuhi dgn tafsirnya, dan biografi Ka'ab bin al-Ahbar dipenuhi dgn kilasan tentang Taurat, beliau pun banyak mengungkapkan hadits marfu' yg hanya diriwayatkan oleh satu orang." Ibnul Jauzi mengisyaratkan bahwasanya Abu Nu'aim banyak mengungkapkan hadits-hadits bathil yg palsu dgn tujuan memperbanyak hadits dan agar riwayat-riwayat beliau laku.
Di antara aib Hilyatul Auliaa' yg diungkapkan oleh Ibnul Jauzi adlh sajak yg hampa ketika beliau mengungkapkan sebuah biografi yg hampir saja mengandung makna yg tak benar, terutama ketika beliau mengungkapkan definisi Tashawwuf sebagaimana beliau jg menghubungkan Tashawwuf dgn para tokoh seperti Abu Bakar, 'Umar, 'Utsman, 'Ali, al-Hasan, Syuraih, Sufyan, Syu'bah, Malik dan asy-Syafi'i, padahal mereka sama sekali tak memiliki cerita yg berhubungan dgn Tashawwuf.
Jika ada seseorang yg berkata, "Yang dimaksud dgn Tashawwuf adlh zuhud dan mereka ni adlh orang-orang yg zuhud." Maka, sesungguhnya Tashawwuf adlh sebuah aliran yg terkenal dan tak hanya terkenal dgn sikap zuhudnya, akan tetapi Tashawwuf adlh sebuah aliran yg memiliki ciri khas dan akhlak yg diketahui oleh para pemimpin mereka, Tashawwuf adlh sebuah aliran yg berdasarkan atas asas kemalasan, (yang) seandainya seseorang menempuh jalan Tashawwuf pd pagi hari, maka dia tak akan datang pd waktu Zhuhur kecuali dlm keadaan pandir.
Di antara aib Hilyatul Auliyaa' yg diungkapkan oleh Ibnul Jauzi bahwa sesungguhnya beliau meriwayatkan perkataan beberapa orang yg tak benar dlm perkataannya dan tak ada manfaatnya, sebagaimana beliau mengungkapkan hal-hal yg berhubungan dgn Tashawwuf yg tak layak untk diungkapkan.
Ibnul Jauzi mengomentari kitab Hilyatul Auliyaa' dgn ungkapannya bahwasanya beliau (Abu Nu'aim) telah mencampur adukkan dlm mengurutkan para tokoh, beliau mendahulukan orang-orang yg seharusnya diakhirkan dan mengakhirkan orang-orang yg seharusnya didahulukan, beliau tak mengurutkan para Sahabat sesuai dgn keutamaan mereka, / sesuai dgn urutan tanggal lahir mereka, beliau pun tak mengumpulkan sebuah kaum dgn negeri yg sama dlm satu kelompok, walaupun terkadang beliau melakukannya dlm satu kesempatan, lalu kembali mencampur adukkan dlm kesempatan yg lain, terutama di akhir kitab, maka hampir saja seseorang tak dpt menemukan tokoh yg ia cari dlm buku tersebut.
Ibnul Jauzi berkata:
Ada tiga hal yg luput dari Abu Nu'aim di dlm kitabnya Hilyatul Auliyaa', yaitu:
Pertama, beliau tak menyebutkan tokoh utama dlm hal zuhud, pemimpin untk semua dan teladan bagi yg ada setelahnya, dia adlh Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam, beliaulah yg jalannya harus selalu diikuti dan diteladani keadaannya.
Kedua, beliau tak menyebutkan banyak tokoh yg terkenal dlm ibadah dan perjuangan.
Ketiga, hanya sedikit beliau mengungkapkan tokoh wanita di dlm ibadah.
Karena sebab-sebab di atas, Ibnul Jauzi menulis sebuah kitab yg lebih memuaskan daripada kitab Hilyatul Auliyaa', di dlm bukunya itu beliau menceritakan orang-orang yg shalih dan keadaan mereka, bahkan beliau menambahkan cerita orang-orang yg tak diungkapkan oleh Abu Nu'aim dan sekelompok orang yg lahir setelah beliau wafat, kitab itu adlh SHIFAATUSH SHAFWAH, Ibnul Jauzi di dlm kitab tersebut menuturkan kebaikan para kaum sesuai dgn nama kitabnya itu sendiri, SHIFAATUSH SHAFWAH (Sifat-sifat Orang-orang Pilihan), orang-orang yg diungkapkan di dlm buku tersebut kira-kira mencapai seribu orang, di antaranya adlh dua ratus wanita.
(Disalin dgn sedikit diringkas dari kitab Jawaahiru Shifatish Shafwah, karya Ahmad Salim Ba Duwailan, penerbit Daruth Thawiiq lin Nasyr wat Tauzi, cet. th'1994, Riyadh - Saudi Arabia, edisi Indonesia: Teladan Hidup Orang-orang Pilihan, penerbit Pustaka Ibnu Katsir, cet. th'2004, Bogor)
-Sahabatmu-
Abu Muhammad Herman
sumber : Fb Abu Muhammad Herman
source : http://google.com, http://abu-maryamhaazimah.blogspot.com, http://hipwee.com
0 Response to "Biografi Ringkas Imam Ibnul Jauzi Rahimahullah"
Post a Comment