This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Kenapa Harus Aku Yang Di Uji ?

lusihkas.blogspot.com - Alhamdulillah maha suci Allah yg menciptakan persoalan - persoalan bagi kita, yg dgn persoalan itu seharusnya kita jadi tambah ilmu, tambah pengalaman, tambah wawasan dan tambah iman.
Memang ada kalanya hidup tak berjalan sesuai dgn apa yg kita harapkan. Gelombang ujian dan cobaan seakan tak henti menerpa. Dari yg hanya membuat kita tertegun sejenak hingga yg menjadikan kita terkapar tak berdaya karenanya. Pedih dan getirpun menjadi rasa yg tertuai.
Tapi ketika persoalan itu muncul, terkadang yg terucap dari mulut kita adlh Ya allah kenapa harus aku yg di uji? seolah - olah menyalahkan dan bersu’udzon kepada allah. seolah Allah tak berpihak, sudah tahajjud, shaum senin kamis, shaum daud, kok Allah tak berpihak jg ya, pernah tak seperti itu? Nah jadi kita ni bukan saja harus menyadari, tapi jg harus bertanya pd diri sendiri, hidup ni untk apa? jawaban yg tepat untk ibadah bukan? sebagaimana firman Allah dlm surat Adz-Dzariyaat:56 yg artinya "Dan Aku tak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka menyembah (ibadah) kepada-Ku".
Kalau begitu tak ada alasan untk bersedih, apalagi setelah kita merenungi hadits Rasulullah SAW yg kutipannya seperti ini, bahwa Allah sedang memilih kepada siapa cinta-Nya akan diberikan, kemudian Allah akan menguji hambanya dgn memberi cinta-Nya apabila hambanya dpt sabar dlm cobaannya itu Allah akan memilihnya untk memberikan cinta-Nya dan apabila dia ikhlas, maka Allah akan menggugurkan dosa-dosanya dan ridho Allah ada beserta hambanya yg ridho dan ikhlas.Jadi kalau lagi susah hati itu bukan berarti Allah tak berpihak, kenapa? karena Allah sedang menguji kita dlm keadaan tak berkenan, tak enak, tak menyenangkan, cinta kita kepada Allah harus tetap tinggi. Adanya kesedihan yg muncul, adanya fikiran kondisi tersebut karena Allah tak berpihak, jangan sampai membuat kita larut didalamnya, kenapa? karena kalau dlm keadaan begitu Allah memanggil kita kemudian wafat, kita bagaimana?
Idealnya kita hidup di dunia ni ingin merasakan kebahagiaan dan ketenangan. Tapi ternyata justru yg namanya hidup, pasti penuh dgn ujian, sebuah keniscayaan yg telah jadi sunatullohNya. Pada dasarnya kehidupan kita adlh kumpulan dari m asalah demi masalah. Bahwa pergantian dan perpindahan dari satu waktu ke waktu yg lain adlh perpindahan dan pergantian masalah demi masalah. Karena hidup adlh tempatnya ujian / masalah. Sebagaimana firmannya :
Dan kami pasti akan menguji kamu dgn sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah - buahan. Dan sampaikanlah kabar gembira kepada orang - orang yg sabar (Q.S Al baqarah : 155 )
Sesungguhnya kami telah menjadikan apa yg ada di bumi sebagai perhiasan baginya, untk kami menguji mereka siapakah diantaranya yg terbaik perbuatannya ( Q.S al Kahfi : 7 )
Apakah mereka mengira bahwa mereka akan di biarkan hanya dgn mengatakan kami telah beriman dan mereka tak di uji? Dan sungguh, kami telah menguji orang - orang sebelum mereka, maka allah pasti mengetahui orang - orang yg benar dan pasti mengetahui orang - orang yg dusta ( Q.S Al Ankabut 2- 3 )
karena hidup itu warna warni. ada suka, ada jg duka, ada tertawa ada menangis. Kita senantiasa berhadapan dgn masalah. Hanya saja kadarnyamasalah itu berbeda - beda sesuai tingkatan kemampuan seseorang dlm memikulnya. Karena hidup tak selamanya merasakan kebahagiaan saja pun tak hanya merasakan kesedihan saja, tiap manusia pasti memiliki episodenya masing-masing. Yang menjadi masalah sebenarnya bukan pd masalahnya, tapi masalah yg utama adlh sikap kita terhadap suatu masalah. Dengan masalah yg sama ada yg bersyukur, dan yg lain ada sebaliknya. Rasulullah bersabda : Sesungguhnya urusan orang beriman itu selalu baik, apabila di timpa kebaikan ia bersyukur dan syukur itu baik baginya. Dan apabila ia di timpa kesusahan ia bersabar dan sabar itu baik baginya.
Sebuah contoh sederhana, ketika seseorang kehilangan sepasang alas kakinya, sandal / sepatu miliknya, pd detik itu ia merasa mendapat musibah, tapi tak lama menjelang ia melihat orang yg kehilangan kakinya, iapun bersyukur. Kenapa? Karena dirinya hanya kehilangan alas kakinya saja, sementara saudaranya kehilangan kaki yg tak ternilai harganya. Subhanalloh. Jadi sebenarnya jangan takut oleh persoalan hidup apapun, tapi takut salah menghadapi persoalan hidup. yg harus terus kita yakini bahwa getirnya hidup, tidaklah menandakan rahmat allah telah sirna, perihnya cobaan, bukanlah isyarat bahwa kemurkaan allah sedang menggelayuti kehidupan ini. Sebaliknya, getir dan perihnya rasa yg kita alami dpt menjadi tanda bahwa allah sedang menghapus dosa - dosa yg pernah kita perbuat. Karena ada dosa yg tak bisa di hapuskan kecuali oleh rasa getir dan perih. Ada dosa yg tak bisa terhapus hanya oleh air mata penyesalan. Ketika pedihnya terasa, disanalah dosa akan terampuni. Saat getirnya membuncah di situlah kesucian akan tertuai. Hasilnya hatipun menjadi tenang dan keberkahan hidup menjadi jaminan.
Bila air dari gelas tumpah, apalah perlunya pikiran dan hati tenggelam dlm kesedihan dan kekecewaan berlarut-larut. Biarlah semuanya terjadi sesuai dgn ketetapan Allah. Kuatkan pikiran kita untk mencari air yg baru. Dengan demikian, Insya Allah tumpahnya air akan menjadi keuntungan karena kita mendapatkan pahala sabar serta pahala ikhtiar. Apa yg memang menjadi jatah kita di dunia, entah itu rizki, jabatan / kedudukan, pasti akan Allah sampaikan. Tetapi apa yg memang bukan milik kita, ia tak akan bisa kita miliki. Meski ia nyaris menghampiri kita, meski kita mati-matian mengusahakannya.
"Tiada suatu bencana pun yg menimpa di bumi dan (tidak pula) pd dirimu sendiri melainkan telah tertulis dlm kitab (Lauh Mahfuzh) sebelum Kami menciptakannya. Sesungguhnya yg demikian itu adlh mudah bagi Allah. (Kami jelaskan yg demikian itu) supaya kamu jangan berdukacita terhadap apa yg luput dari kamu, dan supaya kamu jangan terlalu gembira terhadap apa yg diberikan-Nya kepadamu. Dan Allah tak menyukai tiap orang yg sombong lagi membanggakan diri.." (al-Hadiid: 22-23)
Jadi ketika persoalan hidup datang menghampiri kita, apa yg harus kita lakukan? Yang pertama adlh Hati siap menghadapi yg cocok dgn keinginan dan siap menghadapi yg tak cocok dgn keinginan. Boleh jadi kamu tak menyukai sesuatu, padahal itu baik bagimu, dan boleh jadi kamu menyukai sesuatu, padahal itu tak baik bagimu. Allah mengetahui sedangkan kamu tak mengetahui ( Q.S Al Baqarah : 216 ) karena jelek menurut kita belum tentu jelek jg menurut allah, ilmu allah sangat luas sedangkan ilmu kita sangatlah terbatas, siapa tahu yg menurut kita itu jelek, ternyata itu adlh jalan kebaikan bagi kita. Seperti minum jamu, diawal ketika kita meminumnya, kita akan merasakan pahitnya jamu, tapi coba kita rasakan setelah minum jamu, badan menjadi terasa lebih sehat, begitu jg dgn ujian yg datang menimpa kita, pahit memang, getir jg iya, tapi ketika kita bisa menyikapi ujian yg kita hadapi itu dgn berhusnudzan pd allah, maka tak hanya hati kita yg menjadi tenang, tapi akhlak menjadi cemerlang dan allah pun pasti akan sayang. Kita boleh saja menangis, tapi ni bukanlah akhir dari segalanya. Bukan kah selama ni kita meminta pd allah untk di tunjukkan jalan yg terbaik? Dan mungkin iniah caranya allah untk menunjukkan kepada kita mana jalan yg terbaik bagi kita. Jika dgn datangnya ujian ni bisa menjadikan kita menjadi lebih mengenal, dekat dan lebih cinta kepada allah kenapa kita harus tak rela? Ketika ujian ni bisa membuat kita memperbaiki diri kenapa kita harus kecewa? Yang penting tugas kita adlh luruskan niat, ibadah dan ikhtiar kita sempurnakan, selanjutya terserah allah, karena tugas kita bukan menentukan segala - galanya.
Manusia hanya tahu apa yg telah terjadi dan dialaminya, akan tetapi ia tak tahu apa yg akan terjadi di masa datang. Karena itu manusia perlu mendasarkan semua yg diinginkan dan diusahakannya menurut ketentuan Allah dan dlm batas-batas yg diridlai-Nya. Segala sesuatu yg terjadi, tak ada yg di luar kehendak Allah. Orang yg teguh imannya kepada Allah, ia yakin bahwa tak ada sesuatu yg terjadi secara kebetulan. Oleh karena itu orang beriman tak mengenal putus asa. Jika terjadi sesuatu yg tak menyenangkan atas dirinya, ia segera ingat kepada Allah. Boleh jadi ada hikmahnya, yg saat ni ia belum mengetahuinya, ia dpt menghindari rasa kecewa. Firman Allah: Mungkin kamu tak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yg banyak (Q. S. 4 : 19)
Langkah yg kedua adlh kalau sudah terjadi harus Ridho. Karena tak ridho pun tetap terjadi. Orang itu menderita bukan karena kenyataannya, tapi karena tak bisa menerima kenyataan. Dan orang yg enak itu adlh orang yg bisa menghadapi kenyataan. Karena ridho itu sendiri adlh menerima kenyataan sambil memperbaiki keadaan. Terkadang kita sering mengeluh pd allah, Ya allah, kenapa ujianku seberat ini? ingat Allah tak akan membebani seseorang melainkan sesuai dgn kesanggupannya itu (Q.S Al Baqarah : 286) Allah maha tahu kadar kesanggupan kita dlm menghadapi ujiannya itu. Dan kita pasti mampu untk menghadapinya. Ketika ingin naik jabatan, kita rela bekerja sebaik mungkin demi mendapatkan posisi yg kita inginkan,dan kita begitu senang ketika sudah mendapatkannya, apalagi ini, ujian yg kita hadapi ni tak lain adlh agar kita menjadi hamba yg tinggi derajatnya di sisi allah, apakah kita tak merasa bangga, karena kita adlh hamba yg masih di perhatikan dan di sayangi olehNya.
Langkah yg ketiga, ketika kita di uji adlh jangan mempersulit diri, Yassiru walaa tuassiru ya allah mudahkanlah jangan di persulit. lantas apakah kita harus frustasi dan berputus asa?
Dan janganlah kamu merasa lemah dan jangan pula kamu bersedih hati, sebab kamu paling tinggi derajatnya, jika kamu orang yg beriman ( Q.S Ali Imran : 139 )
Janganlah kamu berputus asa dari rahmat allah, sesungguhnya allah mengampui dosa - dosa semuanya. Sungguh dia lah yg maha pengampun dan maha penyayang( Q.S Az Zumar :53 )
Janganlah kamu berputus asa dari rahmat allah sesungguhnya tiada berputus asa dari rahmat allah kecuali orang kafir ( Q.S Yusuf : 87 )
Ayat - ayat di atas tentulah sudah cukup menjelaskan bagaimana kita harus menyikapi suatu ujian, Saat ni kita takut kehilangan, mulai saat ni kita tak takut lagi, rezeki kita di tahan,tenang saja, sejak dari rahim 4 bulan, allah sudah takdirkan rezeki kita. kalau kita sedang ada masalah, tenang saja, karena tak tenangpun tetap muncul masalah. jadi tidaklah benar jika datangnya ujian menghampiri kita, membuat kita semakin terpuruk, / bahkan lebih parah lagi nyaris bunuh diri karena tak sanggup menghadapinya. Naudzubillah.
Selanjutnya yg ke empat adlh evaluasi diri. Tafakuri diri, kenapa ni terjadi, Karena tak ada suatu kejadian tanpa seizin allah dan tak ada sesuatu yg kebetulan melainkan atas kehendaknya. Tayakan dgn jujur pd diri sendiri apa salah saya? Apa perbaikan yg harus saya lakukan. dan berusaha untk berubah menjadi lebih baik.
Kita harus siap ketika ujian dan cobaan akan terus menerus datang menghampiri. Ia tak akan hilang hingga segala karat - karat dosa kita terkikis olehnya. Seperti buah kelapa, untk dpt diambil santannya ia harus di jatuhkan terlebih dahulu dari pohonnya yg tinggi, kemudian kulitnya harus di kelupas dgn paksa hingga tak tersisa lagi.setelah bersih, ia lalu di belah menjadi beberapa bagian. setelah itu, potongan - potogan kelapa tersebut lalu di parut hingga hancur dan hanya menyisakan ampasnya. Apakah telah selesai? Tentu saja belum, karena ampas kelapa itu akan diperas hingga keluarlah santan, yg di sana manfaatnya baru terasa. Begitu jg sifat dari ujian dan cobaan, ia akan terus melumat dan menghancurkan segalanya, hingga yg tersisa adlh bagian - bagian dari diri kita yg secara kualitas, telah siap menjadi para pencintaNya.
Lalu kapan ujian ni akan segera berakhir? ingat rumus puasa, kita menahan lapar dan haus karena yakin sebentar lagi akan tiba saatnya untk berbuka. hujan pasti berakhir, badai pasti berlalu dan malam akan berganti siang. semakin beratnya ujian justru semakin dekat dgn jalan keluar.
maka sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan. sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan ( Q.S Al Insyirah : 5-6 ) Setiap satu kesulitan di apit oleh dua kemudahan. Dan rumus dlm menyikapinya adlh HHN ( Hadapi Hayati dan Nikmati ) tak akan kemana - mana pasti akan ada ujungnya.
Yakinlah bahwa tiap masalah sudah terukur oleh allah yg maha mengetahui kesanggupan hambanya dlm menerima ujian dan masalah. Hanya kita sering berprasangka buruk pd allah dan membatasi diri. Apabila kita berfikir berat, maka akan berat terasa masalahnya. Demikian jg sebaliknya. Berhati - hatilah dgn fikiran kita, karena ia akan menjadi perkataan kita, dan berhati - hatilah dgn perkataan karena ia akan menjadi perbuatan, berhati - hatilah dgn perbuatan karena akan menjadi kebiasaan, serta kebiasaan akan membentuk watak /akhlak.
Lalu pd siapa aku harus berharap? Dan inilah langkah yg kelima Bersandar hanya pd allah.Cukuplah allah bagiku, tak ada tuhan selain Dia dan hanya kepadaNya aku bertawakal. (Q.S At Taubah : 129). Orang yg bersandar terhadap sesuatu takut sandarannya hilang, seorang istri yg bersandar kepada suami, takut kehilangan suaminya, Bagi kita sebagai orang beriman, cukuplah allah saja yg menjadi penolong kita. Ia menjadi penentu segala - galanya. Jadikan tiap masalah menjadi bahan evaluasi diri, jalan memperbaiki diri dan jalan mendekat kepada allah. Bagaimana caranya? wahai orang - orang yg beriman mohonlah pertolongan kepada allah dgn sabar dan shalat, sungguh allah beserta orang-orang yg sabar (Q.S Al Baqarah : 153) Memohonlah kepada allah untk segera di beri jalan keluar dari tiap masalah, tingkatkan terus ibadah kita kepada allah, perbaiki shalat kita serta jangan lelah untk bersabar. Berusahalah untk menjadi orang yg bertakwa, karena tak akan rugi, ketika kita berusaha untk menjadi orang yg bertakwa, maka allah akan memberi kita jalan keluar dari tiap masalah dan akan memberi kita rezeki dari arah yg tak di sangka - sangka. kita hidup tak sendiri. Selalu ada Allah dlm hati dan hidup kita dan Allah tak akan membiarkan Hamba-Nya dlm keterpurukan yg berkepanjangan.
Karena itu, saat ujian dan cobaan datang, Segeralah bertaubat agar tak hanya pintu taubat yg terbuka, tapi status menjadi pencintaNya pun akan menjadi milik kita, tetapi bila ujian dan cobaan itu belum tiba, jangan terlena olehnya. Tetaplah mendekatkan diri padaNya dan selalu menempatkan allah sebagai satu - satunya tujuan dlm hidup kita. Semua orang punya masalah, maka sebaiknya permohonan kita kepada allah bukanlah tak punya masalah tetapi mintalah kepadaNya agar kita di beri kekuatan untk menghadapi tiap masalah. Karena semua masalah dan ujian adlh bagian dari tabiyah Allah atas kualitas hambanya. Pasti ada kebaikan di balik tiap masalah yg menimpa kita. jangan pernah khawatir karena sudah pasti Allah mempunyai rahasia dibalik semuanya. Yakinlah dgn semua ujian yg Allah berikan.Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mu’min, diri dan harta mereka dgn memberikan surga untk mereka. (Q.S At Taubah : 111 )
Semoga Allah menggolongkan kita menjadi hamba-hambanya yg penuh semangat dan gairah hidup untk menyempurnakan ikhtiar di jalan yg diridhai-Nya, sehingga hidup singkat di dunia benar-benar penuh kesan dan arti. Kita hidup didunia harus jelas tujuannya.cita-cita terbesar dlm hidup kita ialah berjumpa dgn Allah SWT. Mengingat mati, tak pernah menyia-nyiakan waktu. Setiap detik diisi dgn penuh semangat memperbaiki diri dan berbuat yg terbaik. Semoga kita digolongkan menjadi hamba-hamba yg dicintai Allah SWT. kuncinya hanya satu: kesadaran penuh bahwa hidup didunia ni hanya mampir sebentar saja karena memang bukan disinilah tempat kita yg sebenarnya. Asal usul kita adlh dari surga dan tempat itu yg memang layak bagi kita. Jika berminat dan bersungguh-sungguh berjuang untk mendapatkannya, maka Allah pun sebenarnya sangat ingin membantu kita untk kembali ke surga.
Kita memang harus bertindak cermat agar "sang umur", sebagai modal hidup kita, benar-benar efektif dan termanfaatkan dgn baik. Sebab, bisa jadi kita tak lama lagi hidup di dunia ini. Akankah sisa umur ni kita habiskan dgn kesengsaraan dan kecemasan padahal semua itu sama sekali tak mengubah apapun, kecuali hanya menambah tersiksanya hidup kita? Tidak!, sudah terlalu lama kita menyengsarakan diri. Harus kita manfaatkan sisa umur ni dgn sebaik-baiknya agar mendapat kebahagiaan kekal di dunia dan di akhirat nanti.

Wallahualam bis shawab.

Ya Allah wahai yg maha tahu segala urusan dan masalah diri kami, berikan kepada kami kelapangan hati ya allah, kejernihan fikiran dan kelapangan qolbu. Agar tiap masalah yg engkau timpakan kepada kami membuat kami semakin mengenal keagunganMu, semakin mengenal kekurangan diri, dan semakin mengenal jalan pulang kepadaMu. Ya Allah dosa kami begitu banyak, sedangkan taat kami sedikit, ampuni segala dosa yg kami lakukan sebanyak apapun dosa itu, sebesar apapun dosa yg kami lakukan. Sebengkok apapun jalan yg kami tempuh luruskan, segelap apapun jalan hidup kami terangkanlah dgn nur hidayahMu, Sesulit apapun masalah yg kami hadapi, mudahkanlah ya Robbana …
Kenapa Harus Aku Yang Di Uji ?

0 Response to "Kenapa Harus Aku Yang Di Uji ?"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *