This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

[Masakan Manado] Gulai Pakis a la My Mom

Gulai Pakis a la My Mom
lusihkas.blogspot.com - Pakis / paku merupakan tumbuhan yangsering kita temukan di tepi jalan, di lahan kosong bahkan di dinding tembok dan batang pepohonan. Daunnya yg indah dan unik dgn bentuknya yg beraneka ragam seringkali menjadikan daunini sebagai target koleksi bagi pecinta herbarium. Dulu ketika saya masih kecil, saya memiliki banyak koleksi tumbuhan paku dari aneka spesies. Daun-daun ni saya selipkan di dlm lembaran buku tua milik Bapak yg telah tak terpakai. Biasanya dlm waktu satu minggu daun paku menjadi kering dan siap untk di tempelkan di sehelai kertas putih. Waktu itu saya dan kakak saya Wulan, menggunakannya sebagai hiasan kartu Lebaran yg akan kami kirimkan kepada keluarga di Tanjung Pinang. Berhubung kondisi ekonomi keluarga kami yg sangat pas-pasan dan kartu Lebaran buatan pabrik termasuk golongan barang mewah yg tak terkangkau, maka kartu buatan sendiri yg terbuat dari sehelai kertas karton putih dgn aneka tempelan daun dan biji kering pun menjadi alternatif yg tak kalah ciamiknya. ^_^

Gulai Pakis a la My MomGulai Pakis a la My Mom
Sayangnya kegiatan membuat kartu Lebaran sendiri sepertinya saat ni sudah banyak ditinggalkan orang, apalagi dgn teknologi SMS dan email maka ucapan selamat Idul Fitri cukup dikirimkan dlm teks singkat dan tiba ditujuan dlm waktu sekian detik saja. Padahal kegiatan membuat kartu Lebaran selain menyenangkan jg melatih kreatifitas anak-anak dan mengajarkan mereka menjadi mandiri dan mencintai karya sendiri.

Oke, kembali ke gulai pakis yg kali ni saya posting. Dulu waktu kami masih tinggal di Tanjung Pinang, tepatnya di Tanjung Unggat, saat itu rumah kami terletak cukup jauh dari jalan raya. Nah tepat di belakang rumah terbentang hutan bakau dan kelapa yg cukup luasdimana tiap jengkal tanahnya ditutupi oleh aneka sesemakan, salah satunya adlh pakis. Beribu-ribu pohon pakis dlm aneka jenis, tumbuh dgn suburnya. Hutan ni merupakan tempat bermain saya sehari-hari. Disana, bersama teman masa kecil, saya mengeksplor tiap jengkalnya dan terkadang bermain hingga berkilometer jauhnya dari rumah. Berbeda dgn kakak dan adik saya yg lebih suka 'ngendon' di dlm rumah, maka sejak kecil saya memang telah tergila-gila dgn alam dan tumbuhan. Setiap tumbuhan dan hewan bagi saya terlihat unik dan menarik perhatian sehingga tak heran jika Ibu saya lebih sering menemukan saya mencari buah kemunting di sesemakan / memancing ikan kitang-kitang di tepi sungai kecil yg terletak di depan rumah, dibandingkan belajar pelajaran sekolah.

Gulai Pakis a la My MomGulai Pakis a la My Mom
Karena banyaknya tumbuhan pakis di sekitar tempat tinggal kami maka tak heran jika sayur daun pakis menjadi menu sehari-hari. Saat itu di Tanjung Pinang harga bayam dan kangkung luar biasa mahalnya dan Ibu saya sangat jarang memasaknya. Tapi daun pakis dan daun singkong cukup terjangkau bagi keluarga kami.Tapi jangan mengira jika kemudian Ibu saya akan memanen daun-daun pakis di hutan di belakang rumah, walau saat ni saya berpikir mengapa tak kami lakukan saat itu. Biasanya beliau membelinya di pasar dlm jumlah yg banyak karena daun-daun ni ketika dimasak akan menyusut bobotnya dgn drastis. Gulai adlh satu-satunya masakan yg selalu beliau buat kala mengolah daun pakis. Saya bahkan tak pernah membayangkan masakan lainnya yg lebih tepat. Sepertinya daun pakis yg kering dan berserat dgn rasa yg unik ni menjadi sangat lezat kala dimasak dlm limpahan bumbu gulai dan santan kental.


Gulai Pakis a la My MomGulai Pakis a la My Mom
Di Jakarta sendiri saya sangat jarang menemukan daun pakis dijual di pasar, walau terkadang rumah makan Padang menyajikan gulai pakis dlm daftar menunya, tapi itu sangat langka terjadi. Kerinduan saya akan masakan ni pun terbayar ketika beberapa waktu yg lalu saat sedang berkunjung ke rumah Wiwin dan berbelanja di Pasar Mampang, saya menemukan seorang Ibu penjual sayur dgn tumpukan daun pakis di meja dagangannya. Tanpa berfikir panjang, ikatan daun-daun pakis pun berpindah ke kantung belanja saya. Hanya satu resep yg ada di dlm benak saya untk mempermak tumbuhan paku ni yaitu gulai pakis. Proses menyiangi daunnya yg imut memang sangat menyita waktu dan beberapa daun sepertinya sudah terlalu tua. Dalam ingatan saya, dulu Ibu saya selalu membeli daun-daun pakis kala bentuknya masih kuncup, berwarna hijau tua dan terasa lembut kala diremas, bukan daun mekar berwarna hijau muda seperti yg saya dapatkan. Tapi bagaimana lagi, jumlahnya yg tak banyak membuat saya akhirnya memasukkan semuanya ke dlm masakan.

Membuat gulai pakis sangat mudah, semua bumbu cukup dihaluskan dan ditumis hingga harum. Daun di masak hingga lunak dan santan yg cukup kental lantas diguyurkan ke dalamnya. Salah satu kunci gulai pakis yg lezat adlh kuah yg tak banyak dgn konsistentsi yg kental. Masakan ni mantap di santap bersama nasi putih hangat dan ikan balado. Yummy!

Berikut resep dan prosesnya ya!
Gulai Pakis a la My Mom
Gulai Pakis a la My MomResep diadaptasikan dari Ibu saya
Untuk 4 porsi

Tertarik dgn resep gulai sayuran lainnya? Silahkan klik link di bawah ini:
Gulai Terung a la My Mom
Gulai Daun Singkong - Menu Kegemaran Abang
Gulai Nangka dan Kacang Panjang a la My Mom - Super Tasty!

Bahan:- 2 ikat besar daun pakis, berat sekitar 500 gram - 80 ml santan kental instan- 300 ml air
Bumbu dihaluskan:- 10 buah cabai merah keriting- 5 buah cabai rawit merah- 5 siung bawang merah- 5 siung bawang putih- 1/2 sendok teh jintan - 1 sendok makan ketumbar sangrai- 2 ruas jari kunyit- 2 batang serai, ambil bagian putihnya saja- 2 ruas jari jahe- 6 butir kemiri sangrai
Bumbu lainnya:- 3 lembar daun salam- 4 lembar daun jeruk purut- 2 ruas jari lengkuas, pipihkan- 1 1/2 sendok makan gula Jawa disisir / gula pasir- 2 sendok teh garam
Cara membuat:

Gulai Pakis a la My Mom
Siapkan pakis, ambil pucuk mudanya dan siangi daun mudanya dgn menariknya menggunakan jemari tangan. Cuci bersih, tiriskan.
Gulai Pakis a la My Mom
Siapkan wajan, panaskan 2 sendok makan minyak. Tumis bumbu halus, daun salam, daun jeruk, dan lengkuas hingga bumbu harum, matang dan terlihat berubah warna menjadi lebih tua. Tuangkan air, aduk dan masak hingga air mendidih.
Gulai Pakis a la My Mom
Masukkan daun pakis, masak hingga daun lunak dan empuk. Tuangkan santan kental, gula, garam. Aduk dan masak dgn api kecil hingga santan mendidih, matang dan berminyak. Jika kuah dirasa kurang bisa tambahkan sedikit air. Saya sendiri menyukai gulai pakis dgn kuah yg kental dan tak terlalu banyak. Cicipi rasanya dan sajikan. Yummy!

Sources:
Wikipedia - Fern
Wikipedia Indonesia - Tumbuhan Paku

0 Response to "[Masakan Manado] Gulai Pakis a la My Mom"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *