lusihkas.blogspot.com - أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ
Asataghfirullaah Laa Ilaaha Illaa HuwalHayyal Qayyuma wa Atuubu Ilaihi
Artinya:
Aku mohon ampun dan bertaubat kepada Allah yg tiada tuhan (berhak disembah) kecuali hanya Dia, Dzat Maha hidup kekal dan berdiri sendiri
Dalil hadits:
Dari Zaid bin Haritsah -maula Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam- berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ قَالَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ غُفِرَ لَهُ وَإِنْ كَانَ قَدْ فَرَّ مِنْ الزَّحْفِ
Siapa yg membaca Asataghfirullaah Laa Ilaaha Illaa HuwalHayyal Qayyuma wa Atuubu Ilaihi maka akan diampuni dosanya walaupun ia pernah lari dari medan perang. (HR. Abu Dawud, Al-Tirmidzi, al-Thabrani, Al-Hakim dan Ibnu Abi Syaibah. Dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani Rahimahullah di Shahih Abi Dawud dan Shahih al-Tirmidzi)
Terdapat tambahan dlm sebagian riwayat -seperti dlm Sunan Al-Tirmidzi & al-Hakim-, Astaghfirullah Al-‘Adzim.
Tempat Khusus Membacanya?
Telah datang beberapa riwayat yg menerangkan tempat khusus untk membaca doa istighfar ini, seperti sesudah shalat, bangun tidur, dan di pagi hari Jum’at. Tapi tak satupun dari keterangan-keterangan tersebut yg shahih sehingga tak bisa diamalkan dgn kekhususannya tersebut.
Ada hadits yg berstatus maqbul -sebagian ulama menghasankannya dan sebagian lain menshahihkannya- menyebutkan istighfar tersebut tanpa mengaitkannya dgn waktu-waktu tertentu. Bisa dibaca pd waktu yg bebas tanpa mengkhususkannya dgn waktu dan tempat.
Al-Hakim mengeluarkannya dlm Mustadraknya dari hadits Abdullah bin Mas’ud Radhiyallahu 'Anhu, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
مَنْ قَالَ أَسْتَغْفِرُ اللَّهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيَّ الْقَيُّومَ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ ثَلَاثًا غُفِرَتْ ذُنُوْبُهُ وَإِنْ كَانَ قَدْ فَارًّا مِنْ الزَّحْفِ
Siapa yg membaca Asataghfirullaah Alladzii Laa Ilaaha Illaa HuwalHayyal Qayyuma wa Atuubu Ilaihi maka diampuni dosa-dosanya walaupun ia pernah lari dari medan perang. (HR. Al-Hakim, beliau berkata: ni adlh hadits shahih sesuai syarat Muslim tapi Al-Bukhari dan Muslim tak mengeluarkannya. Hadits ni jg dikeluarkan oleh Al-Thabrani dlm Al-Mu’jam Al-Kabir, no. 8541. Abu Nu’aim meriwayatkan yg serupa dlm Akhbar Ashbahan dari hadits Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu)
Keutamaannya
Doa ni mengandung istighfar (permohonan ampunan) yg sangat agung dan memakai wasilah (sarana) yg sangat mulia dgn menyebut nama-nama Allah yg Maha Indah -Allah, Al-Adzim, Al-Hayyu, dan Al-Qayyum-, ikrar akan uluhiyah Allah dan tekad bertaubat saat itu juga.
Astaghfirullah memiliki makna meminta ampunan kepada Allah, memohon agar Allah menutupi dosa-dosanya, dan tak menghukumnya atas dosa-dosa tersebut.
Disebut kalimat tauhid setelah kalimat Aku meminta ampun kepada Allah memberikan makna bahwa hamba tersebut mengakui kewajibannya untk ibadah kepada Allah semata yg itu menjadi hak Allah Subhanahu Wa Ta'ala. Ini menuntut agar orang yg beristighfar untk membuktikan ubudiyahnya kepada Allah dgn mengerjakan perintah-perintah-Nya dan menjauhi larangan-larangan-Nya.
Al-Hayyul Qayyum: dua nama Allah yg agung ni disebut sesudahnya memiliki kaitan dgn permintaan ampunan karena semua nama Allah dan sifat-Nya yg Maha tinggi yg Dzatiyah dan Fi’liyah kembali kepada keduanya. Sifat Dzatiyah merujuk kepada nama Al-Hayyu (Maha hidup kekal). Sedangkan sifat fi’liyah kembali kepada nama Al-Qayyum (Tegak berdiri sendiri dan mengurusi semua makhluk-Nya)
Ditutup doa tersebut dgn Waatubu Ilaihi (Aku bertaubat kepada-Nya) mengandung keinginan kuat dari hamba untk bertaubat (kembali) kepada Allah Tabaraka wa Ta’ala. Karenanya jika hamba mengucapkan kalimat ni hendaknya ia jujur dlm melafadzkannya pd dzahir & batinnya. Jika ia dusta, dikhawatirkan ia tertimpa kemurkaan Allah. (Lihat al-Fuuthaat al-Rabbaniyah: 3/701)
Allah siapkan balasan terbaik untuknya, yakni ampunan untuknya sehingga dihapuskan dosa-dosanya, ditutupi aib-aibnya, dilapangkan rizkinya, dijaga fisiknya, dipelihara hartanya, mendapat kucuran barakah, semakin meningkat kualitas agamanya, menjapatkan jaminan keamanan di dunia dan akhirat, dan mendapat keridhaan Allah Subhanahu Wa Ta'ala.
Dosa yg akan diampuni dgn doa istighfar ni bukan hanya dosa-dosa kecil, tapi jg dosa besar. Bahkan dosa yg terkategori min akbaril dzunub (dosa paling besar), yaitu lari dari medan perang, . . . walaupun ia pernah lari dari medan perang.
Lari dari medan perang adlh lari meninggalkan medan jihad fi sabilillah saat berkecamuk peperangan melawan orang kafir. Ini menunjukkan bahwa melalui doa istighfar yg agung ni Allah akan mengampuni dosa-dosa terbesar yg tak memiliki konsekuensi hukuman jiwa dan harta seperti lari dari medan perang dan dosa-dosa semisalnya.
Jika hamba mengucapkan doa di atas dgn ikhlash, jujur, memahami makna-maknanya; niscaya ia akan mendapatkan kabar gembira maghfirah yg agung ini.
sumber:
voa islam
other source : http://reddit.com, http://solopos.com, http://tipsislami.blogspot.com
0 Response to "Doa Istighfar Penghapus Dosa Besar Shahih - Panduan Islam"
Post a Comment