Bercerai Membuat Perilaku Negatif Anak Muncul #53909

Ilustrasi perceraian.

- Pernikahan merupakan sebuah komitmen yg suci, maka tak heran jika banyak yg mencoba mempertahankannya di tengah cobaan. Bagaikan kapal yg terombang-ambing di lautan, biduk rumah tangga juga tak bisa dielakkan.

Jika sudah tak bisa dipersatukan lagi antara suami dan istri, maka perpisahan / perceraian adalah hal yg paling menyakitkan, apalagi bagi mereka yg telah memiliki anak. Mereka bisa menjadi korban dari keegoisan orangtuanya.

Maka tak heran, jika anak dari orangtua yg bercerai, rentan terjerumus kepada hal-hal yg berbahaya dan merugikan, seperti pergaulan bebas, mengonsumsi narkoba, nilai yg buruk di sekolah, hingga kelainan makan.

Dalam sebuah penelitian yg dilakukan, hampir dua pertiga anak yg tumbuh dari keluarga yg bercerai, memiliki sifat yg negatif. Saat mereka tumbuh di usia 14-22 tahun, maka sifat-sifat buruk dari mereka akan muncul. Hal ni dikuatkan oleh penelitian terhadap 6.500 rumah tangga yg mengalami perceraian.

Masa remaja sendiri merupakan masa yg sangat labil, sehingga mereka bisa terpengaruh dgn lingkungannya. Perceraian sendiri bukanlah perbuatan yg haram, bagi umat Islam, namun sangat dibenci oleh Allah.

Oleh sebab itu, intensitas komunikasi di era modern ni bukan soal kuantitas, tetapi kualitas yg harus diperbaiki. Apalagi jika kedua orangtua bekerja, karena dgn rendahnya pertemuan, menyebabkan rentannya hubungan rumah tangga. Ditambah godaan di luar rumah sangat tinggi sekali.

Namun kembali lagi kepada Anda, untuk melihat tujuan utama mendirikan sebuah keluarga.

referensia

source : http://instagram.com, http://saung99.blogspot.com, http://fb.com