This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Hukum talqin Bagi Bayi dan Orang Yg Meninggal

Hukum talqin Bagi Bayi dan Orang Yg Meninggal
lusihkas.blogspot.com - Asalamu’alaikum. Ustadz roy, ana melihat umumnya orang mati lalu di kubur sebelum tanah ditimbunkan ada orang yg melantunkan azan dan talqin seolah mengajari mayat untk menjawab pertanyaan malaikat nanti, apa ni ada dasar hadist yg sahih? Ana minta keterangan dari ustadz. Terima kasih atas jawaban ustadz semoga surga balasannya.
(Aviv Abdul Wahhab)
Jawab:
Wa’alaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh. Wa iyyakum.
Yang disyari’atkan ketika menguburkan mayat adlh mengucapkan: Bismillah wa ‘ala millati rasulillah / bismillah wa ‘ala sunnati rasulillah. (HR Abu Dawud, At-Tirmidzy, dan Ibnu Majah dari Ibnu ‘Umar dan dishahihkan Syeikh Al-Albany)

Dan setelah menguburkan mayit adlh mendoakan dgn ampunan dan penetapan dlm menjawab pertanyaan, sebagaimana dlm hadist, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam jika selesai menguburkan orang beliau berdiri dan mengatakan:
استغفِروا لأخيكم واسألوا له التثبيتَ فإنه الآن ÙŠُسْØ£َÙ„Mohonkanlah ampun untk saudara kalian dan mintalah ketetapan untuknya karena sesungguhnya dia sekarang sedang ditanya. (HR. Abu Dawud, dari ‘Utsman bin Affan, dan dishahihkan Syeikh Al-Albany)
Adapun adzan ketika menguburkan mayat maka ni menyelisihi sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan tak boleh diqiyaskan dgn adzan di telinga bayi yg barulahir karena adzan ketika itu jg tak ada dasar yg shahih dan seandainya shahihpun tak boleh diqiyaskan karena qiyas tak boleh masuk dlm ibadah.
Berkata Ibnu Hajar Al-Haitamy (wafat tahun 974 H, termasuk ulama Syafi’iyyah)pernah ditanya tentang permasalahan ni maka beliau menjawab:
هو بدعة ومن زعم أنه سنة عند نزول القبر قياسا على ندبهما في المولود إلحاقا لخاتمة الأمر بابتدائه فلم يصب وأي جامع بين الأمرين ومجرد أن ذاك في الابتداء وهذا في الانتهاء لا يقتضي لحوقه به Ini adlh bid’ah, dan barangsiapa yg menyangka bahwa ni sunnah ketika selesai menguburkan, dgn mengqiyaskan adzan ketika dia lahir, dan menghubungkan akhir hidupnya dgn awalnya, maka dia telah terjatuh dlm kesalahan, apa yg mengumpulkan kedua perkara ini? kalau hanya karena ni di awal kehidupan dan itu di akhir kehidupan maka ni tak mengharuskan ni disamakan dgn itu. (Fatawa Al-Fiqhiyyah Al-Kubra 2/24).

Syeikh Al-Albany mengategorikan amalan ni di dlm bid’ah jenazah (lihat Ahkamul Janaiz hal: 217, maktabatul ma’arif), demikian pula Syeikh bin Baz (lihat Majmu’ dan Rasail beliau 10/361). Lihat jg Fatawa Al-lajnah Ad-daimah 9/72.

Pendapat yg ana kuatkan bahwa talqin tak disyari’atkan kecuali bagi orang yg mau meninggal, adapun setelah meninggal maka tak disyari’atkan karena tak ada dalil yg shahih yg menunjukkan tentangnya. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
لقنوا موتاكم لا إله إلا اللهTalqinlah (tuntunlah) orang yg mau meninggal (untuk mengucapkan) Laa ilaaha illallah. (HR. Muslim, dari Abu Sa’id Al-Khudry)

Berkata An-Nawawy:
Ù…َعْÙ†َاهُ Ù…َÙ†ْ Ø­َضَرَÙ‡ُ الْÙ…َÙˆْت ، ÙˆَالْÙ…ُرَاد Ø°َÙƒِّرُوهُ Ù„َا Ø¥ِÙ„َÙ‡ Ø¥ِÙ„َّا اللَّÙ‡ Ù„ِتَÙƒُونَ آخِر كلامه Maknanya: Orang yg sedang didatangi kematian, maksudnya: Ingatkan dia laa ilaaha illallah supaya itu menjadi akhir ucapannya. (Syarh Muslim 6/219)

Beliau shallalllahu ‘alaihi wa sallam jg bersabda :
من كان آخر كلامه لا إله إلا الله دخل الجنةBarangsiapa yg ucapan terakhirnya laa ilaaha illallah maka akan masuk surga. (HR. Abu Dawud, dari Mua’dz bin Jabal, dan dishahihkan Syeikh Al-Albany).

Ketika paman beliau Abu Thalib mau meninggal Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjenguk beliau dan menalqinnya seraya mengatakan:
أي عَÙ…ِّ، قل لا إله إلا الله، كلمةً Ø£ُØ­َاجُّ لك بها عند اللهWahai pamanku, katakanlah laa ilaaha illallahu, sebuah kalimat yg aku akan berhujjah dengannya untukmu disisi Allah. (Muttafaqun ‘alaihi).

Berkata Syeikh Muhammad bin Shalih Al-Utsaimin:
تلقين الميت بعد الدفن لم يصح الحديث فيه فيكون من البدع Mentalqin mayit setelah dikubur tak ada hadist shahih di dalamnya, maka amalan ni termasuk bid’ah. (Asy-Syarh Al-Mumti’ 5/364).

Berkata Syeikh Shalih bin Fauzan:
أما بعد خروج الروح فإن الميت لا يلقن لا قبل الدفن ولا بعد الدفن، ولم يرد بذلك سنة صحيحة عن النبي Ù€ صلى الله عليه وسلم Ù€ فيما نعلم، وإنما استحب تلقين الميت بعد دفنه جماعة من العلماء، وليس لهم دليل ثابت عن النبي Ù€ صلى الله عليه وسلم Ù€ لأن الحديث الوارد في ذلك مطعون في سنده، فعلى هذا يكون التلقين بعد الدفن لا أصل له من سنة الرسول صلى الله عليه وسلم، وإنما قال به بعض العلماء اعتمادًا على حديث غير ثابت .
فالتلقين بعد الدفن لا أصل له في السنة، وإنما التلقين المشروع هو عند الاحتضار، لأنه هو الذي ينفع المحتضر ويعقله المحتضر لأنه مازال على قيد الحياة ويستطيع النطق بهذه الكلمة وهو لا يزال في دار العمل، أما بعد الموت فقد انتهى العمل . Adapun setelah keluarnya nyawa maka mayit tak ditalqin, apakah sebelum dikuburkan / setelahnya, dan setahu kami tak ada hadist yg shahih dari nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dlm permasalahan ini. Hanya saja sebagian ulama menganjurkannya setelah mayit dikubur, tapi mereka tak memiliki dalil yg tetap dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, karena hadist yg mereka jadikan dalil ada pembicaraan dlm sanadnya, oleh karena itu talqin setelah mayit dikuburkan adlh tak ada asalnya dari sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, hanya sebagian ulama menganjurkan karena berpegang pd hadist yg tak tetap.
Jadi talqin setelah penguburan tak ada asalnya di dlm sunnah, dan talqin yg disyariatkan adlh ketika mau meninggal, karena itulah yg bermanfaat bagi orang yg mau meninggal dan bisa dia pahami sebab dia masih hidup dan mampu mengucapkan kalimat ini, dan dia masih di negeri amal, adapun setelah mati maka amal sudah selesai (Al-Muntaqa min Fatawa Al-fauzan no: 131).
Wallahu a’lam.
Ustadz Abdullah Roy, Lc.
Sumber: tanyajawabagamaislam.blogspot.com
Kata Kunci Terkait:surga, bagaimana, hutang mayat sunnah, hukum mentalqin jenazah, buku mengenai haram talqin mayat, orang mati di adzani, isa, mengubur mayit harus di adzani, talkin mayat menurut hadish shahih, hadits tentang adzan bagi jenaza

source : http://log.viva.co.id, http://kismiwati.blogspot.com, http://okezone.com

0 Response to "Hukum talqin Bagi Bayi dan Orang Yg Meninggal"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *