This site uses cookies from Google to deliver its services, to personalize ads and to analyze traffic. Information about your use of this site is shared with Google. By using this site, you agree to its use of cookies. Learn More

Dosa Syirik & Kufur Bisa Terampuni (Bagian Pertama) - Fiqh Ibadah

lusihkas.blogspot.com - بسم الله الرحمن الرحيم
Ketahuilah bahwasanya segala dosa betapapun besar dan banyaknya dpt diampuni oleh Allah subhanahu wa ta’ala, termasuk di dalamnya dosa syirik ataupun kufur. Jika ada yg bertanya: Bukankah Allah hanya mengampuni dosa-dosa selain syirik saja dan tak mengapuni dosa syirik, sebagaimana firman Allah ta’ala:

إِنَّ اللَّهَ لَا يَغْفِرُ أَنْ يُشْرَكَ بِهِ وَيَغْفِرُ مَا دُونَ ذَلِكَ لِمَنْ يَشَاءُ
Sesungguhnya Allah tak mengampuni dosa syirik dan mengampuni dosa selain itu bagi siapa yg Dia kehendaki. [QS An Nisa: 48] ?

Maka jawabannya adlh bahwa ayat ke-48 dari surat An Nisa berlaku bagi orang yg semasa hidupnya melakukan kesyirikan kepada Allah dan dia tak bertaubat darinya sebelum datangnya masa sakaratul maut ataupun kematian. Adapun jika dia sempat bertaubat kepada Allah dari perbuatan syiriknya sebelum datangnya ajal, maka dia diampuni oleh Allah ta’ala.

Ada banyak dalil, baik dari Al Qur`an dan hadits yg menunjukkan bahwa kesyirikan dan kekufuran itu bisa terampuni jika pelakunya bertaubat sebelum datangnya sakaratul maut. Di antaranya adlh sebagai berikut:

1. Firman Allah ta’ala:

إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا (17) وَلَيْسَتِ التَّوْبَةُ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السَّيِّئَاتِ حَتَّى إِذَا حَضَرَ أَحَدَهُمُ الْمَوْتُ قَالَ إِنِّي تُبْتُ الْآنَ وَلَا الَّذِينَ يَمُوتُونَ وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ أَعْتَدْنَا لَهُمْ عَذَابًا أَلِيمًا
Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yg mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan yg kemudian mereka bertaubat dgn segera. Maka mereka itulah yg diterima Allah taubatnya, dan Allah itu ‘Alim (Maha mengetahui) lagi Hakim (Maha Bijaksana). Tidaklah taubat itu diterima Allah dari orang-orang yg mengerjakan kejahatan (yang) hingga apabila datang ajal kepada seseorang di antara mereka, (barulah) dia mengatakan : Sesungguhnya saya bertaubat sekarang. dan tak (pula diterima taubat) orang-orang yg mati sedang mereka di dlm kekafiran. Bagi orang-orang itu telah Kami sediakan siksa yg pedih. [QS An Nisa`: 17-18]

Ayat di atas menerangkan bahwa taubat yg diterima adlh yg dilakukan sebelum datangnya kematian. Adapun jika seseorang baru bertaubat dari kekafirannya ketika ajal sudah menghampirinya, maka taubatnya tak diterima.

2. Firman Allah ta’ala:

قُلْ يَا عِبَادِيَ الَّذِينَ أَسْرَفُوا عَلَى أَنْفُسِهِمْ لَا تَقْنَطُوا مِنْ رَحْمَةِ اللَّهِ إِنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ الذُّنُوبَ جَمِيعًا إِنَّهُ هُوَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Katakanlah: Wahai hamba-hamba-Ku yg melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosa-dosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Al Ghafur (Yang Maha Pengampun) lagi Ar Rahim (Yang Maha memberikan rahmat). [QS Az Zumar: 53]

Ayat ni menerangkan kepada orang-orang yg telah menganiaya diri mereka dgn banyak berbuat dosa untk tak berputus asa mengharapkan pengampunan dari Allah karena Dia mengampuni semua dosa, termasuk syirik, jika mereka bertaubat dan meminta ampun kepada-Nya.

3. Firman Allah ta’ala:

وَمَنْ يَعْمَلْ سُوءًا أَوْ يَظْلِمْ نَفْسَهُ ثُمَّ يَسْتَغْفِرِ اللَّهَ يَجِدِ اللَّهَ غَفُورًا رَحِيمًا
Barangsiapa yg mengerjakan kejahatan dan menganiaya dirinya kemudian dia memohon ampun kepada Allah, niscaya dia mendapati Allah Maha Pengampun lagi Maha Pemberi rahmat. [QS An Nisa`: 110]

Di antara bentuk menganiaya diri sendiri adlh dgn melakukan kesyirikan karena syirik merupakan kezhaliman yg paling besar sebagaimana firman Allah ta’ala:

لَا تُشْرِكْ بِاللَّهِ إِنَّ الشِّرْكَ لَظُلْمٌ عَظِيمٌ
Janganlah engkau menyekutukan (sesuatu) dgn Allah. Sesungguhnya syirik adlh kezhaliman yg paling besar. [QS Luqman: 13]

4. Firman Allah ta’ala:

لَقَدْ كَفَرَ الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ ثَالِثُ ثَلَاثَةٍ وَمَا مِنْ إِلَهٍ إِلَّا إِلَهٌ وَاحِدٌ وَإِنْ لَمْ يَنْتَهُوا عَمَّا يَقُولُونَ لَيَمَسَّنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا مِنْهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ (73) أَفَلَا يَتُوبُونَ إِلَى اللَّهِ وَيَسْتَغْفِرُونَهُ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَحِيمٌ
Sungguh telah kafirlah orang-orang yg mengatakan bahwasanya Allah adlh salah satu dari yg tiga, padahal sekali-kali tak ada ilah (sesembahan) selain dari Ilah yg esa (Allah). Jika mereka tak berhenti dari apa yg mereka katakan itu, pasti orang-orang yg kafir di antara mereka akan ditimpa siksaan yg pedih. Maka mengapakah mereka tak bertaubat kepada Allah dan memohon ampun kepada-Nya, dan Allah itu Ghafur (Maha Pengampun) lagi Rahim (Maha Pemberi rahmat). [QS Al Maidah: 73-74]

Ayat ni mengandung seruan kepada kaum Nasrani yg mengatakan bahwa Allah itu adlh salah satu dari tiga Tuhan yg disembah (trinitas) agar mereka segera bertaubat dari kesyirikan dan kekufuran mereka ni sebelum siksaan yg pedih mendatangi mereka dan taubat mereka tak lagi diterima oleh Allah.

5. Firman Allah ta’ala:

إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا وَمَاتُوا وَهُمْ كُفَّارٌ أُولَئِكَ عَلَيْهِمْ لَعْنَةُ اللَّهِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالنَّاسِ أَجْمَعِينَ (161) خَالِدِينَ فِيهَا لَا يُخَفَّفُ عَنْهُمُ الْعَذَابُ وَلَا هُمْ يُنْظَرُونَ
Sesungguhnya orang-orang kafir dan mereka mati dlm keadaan kafir, mereka itu mendapat laknat Allah, para malaikat, dan manusia seluruhnya. Mereka kekal di dlm laknat itu, tak akan diringankan siksa dari mereka dan tak (pula) mereka diberi tangguh. [QS Al Baqarah: 161-162]

Pemahaman yg dpt diambil dari ayat ni adlh bahwa jika orang-orang yg kafir semasa hidupnya lalu mati dlm keadaan telah beriman kepada Allah subhanahu wa ta’ala dan meninggalkan kekafirannya maka dia tak lagi mendapatkan laknat dan siksa dari Allah ta’ala.

Masih banyak lagi dalil-dalil yg menerangkan bahwa kesyirikan dan kekufuran itu akan terampuni bila pelakunya bertaubat darinya dan memohon ampun kepada Allah sebelum kematian mendatanginya. Insya Allah kita lanjutkan pd bagian kedua. Silakan baca di sini.

والحمد لله رب العالمين

0 Response to "Dosa Syirik & Kufur Bisa Terampuni (Bagian Pertama) - Fiqh Ibadah"

Post a Comment

Contact

Name

Email *

Message *