lusihkas.blogspot.com - Keutamaan Mendatangi Shalat Jum’at di Awal Waktu! Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam, semoga shalawat dan salam senantiasa dilimpahkan kepada Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam, kepada keluarganya, dan para Sahabat-sahabatnya.
Shalat Jum’at bagi kaum muslimin sejatinya tak hanya sebuah ibadah rutin yg dilaksanakan tiap hari Jum’at. Di sekelilingnya terdapat ladang amal yg amat luas bagi siapa saja yg mau mengamalkan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan mengerjakan amalan-amalan sunnah yg menyertai shalat Jum’at, maka kita akan tercatat tak sekedar menjalankan kewajiban (dan karenanya mendapatkan ganjaran shalat wajib), tetapi jg dicatat oleh malaikat dan mendapatkan tambahan pahala berlimpah di sisi Allah Subhanahu Wata’ala.
Salah satu amalan sunnah yg menyertai kewajiban shalat Jum’at adlh bersegera mendatangi masjid sebelum khatib menaiki mimbar. Adapun keutamaan bersegera mendatangi shalat Jum’at di awal waktu, antara lain adlh :
1.Dicatat dlm buku catatan malaikat.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam sebuah hadits yg diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anh bersabda :
عَلَى كُلِّ بَابٍ مِنْ أَبْوَابِ الْمَسْجِدِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ مَلَكَانِ يَكْتُبَانِ الْأَوَّلَ فَالْأَوَّلَ ... فَإِذَا قَعَدَ الْإِمَامُ طُوِيَتِ الصُّحُفُ
Pada tiap pintu dari pintu-pintu masjid pd hari Jum’at terdapat dua orang malaikat yg mencatat orang-orang yg terlebih dahulu berangkat... Jika imam (khatib) telah keluar (naik ke mimbar), maka buku catatan para malaikat ditutup. (HR. Ibnu Khuzaimah no. 1770, Ibnu Hibban no. 2774, dan An-Nasai dlm as-sunan al-kubra no. 11907, hadits shahih)
Dalam penjelasannya terhadap perkara ini, Abu Umamah dlm sebuah hadits yg dihasankan oleh Syaikh al Albani, dari Abu Ghalib, pernah ditanya :
Wahai Abu Umamah, bukankah orang yg datang sesudah imam menaiki mimbar (juga) mendapatkan shalat Jum'at? Ia menjawab, Tentu... tetapi ia tak termasuk golongan yg dicatat dlm buku catatan.
2.Mendapat keutamaan seperti berkurban seekor unta berbanding sebutir telur.
Keutamaan lainnya mendatangi masjid di awal waktu pd hari Jum’at dijelaskan dlm sebuah hadits yg diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
إِذَا كَانَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَقَفَتْ الْمَلَائِكَةُ عَلَى أَبْوَابِ الْمَسْجِدِ فَيَكْتُبُونَ الْأَوَّلَ فَالْأَوَّلَ فَمَثَلُ الْمُهَجِّرِ إِلَى الْجُمُعَةِ كَمَثَلِ الَّذِي يُهْدِي بَدَنَةً ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي بَقَرَةً ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي كَبْشًا ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي دَجَاجَةً ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ وَقَعَدَ عَلَى الْمِنْبَرِ طَوَوْا صُحُفَهُمْ وَجَلَسُوا يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ
"Jika tiba hari Jum'at, maka para Malaikat berdiri di pintu-pintu masjid, lalu mereka mencatat orang yg datang lebih awal sebagai yg awal. Perumpamaan orang yg datang paling awal untk melaksanakan shalat Jum'at adlh seperti orang yg berkurban unta, kemudian yg berikutnya seperti orang yg berkurban sapi, dan yg berikutnya seperti orang yg berkurban kambing, yg berikutnya lagi seperti orang yg berkurban ayam, kemudian yg berikutnya seperti orang yg berkurban telur. Maka apabila imam sudah muncul dan duduk di atas mimbar, mereka menutup buku catatan mereka dan duduk mendengarkan dzikir (khutbah)." (HR. Ahmad dlm Musnadnya no. 10164)
3.Menjadi salah satu syarat mendapatkan kesempurnaan pahala shalat Jum’at.
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dlm hadits yg diriwayatkan dari Aus bin Aus Radliyallah 'Anhu, bersabda:
مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
Barangsiapa mandi pd hari Jum'at, berangkat lebih awal (ke masjid), berjalan kaki dan tak berkendaraan, mendekat kepada imam dan mendengarkan khutbahnya, dan tak berbuat yg sia-sia, maka dari tiap langkah yg ditempuhnya dia akan mendapatkan pahala puasa dan qiyamulail setahun.(HR. Abu Dawud no. 1077, al-Nasai no. 1364 Ahmad no. 15585. Dishahihkan oleh Al-Albani dlm Shahih al-Jami’, no. 6405)
Hadits yg mulia ni menjelaskan kepada kita bahwa seseorang yg melaksanakan shalat Jum’at sesungguhnya bisa meraih pahala berlipat, bahkan setara dgn pahala berpuasa dan qiyamulail selama setahun. Tapi dgn sejumlah syarat, salah satunya adlh berangkat lebih awal ke masjid. Di sini, bersegera mendatangi masjid pd hari Jum’at menjadi salah satu syarat bagi terpenuhinya seluruh syarat untk meraih kesempurnaan pahala shalat Jum’at.
Hari Raya Kaum Muslim
Hadits-hadits di atas menggambarkan betapa tingginya keutamaan yg didapat dgn menyegerakan diri mendatangi masjid pd hari Jum’at. Sedemikian tingginya sehingga layaknya seperti memperbandingkan antara berkurban seeokor unta dgn sebutir telur. Menyegerakan mendatangi masjid sebelum shalat Jum’at jg bisa mengantarkan seseorang mendapatkan kesempurnaan pahala shalat Jum’at, seperti pahala orang-orang yg melaksanakan puasa dan qiyamullail selama setahun.
Karenanya, tidaklah mengherankan dlm sebuah riwayat yg ditulis oleh Abu Ubaidah Masyhur bin Hasan dijelaskan bahwa sesungguhnya pd abad-abad pertama Islam, hari Jumat itu disambut seperti layaknya hari raya bagi kaum muslimin. Dimana, pagi hari setelah terbit fajar, jalan-jalan sudah ramai dgn orang-orang yg berpakaian bagus, memakai wangi-wangian, dan mereka bergegas menuju masjid.
Mereka berjalan menuju masjid jami' seperti halnya hari raya, hingga akhirnya kebiasaan itu hilang. Lalu dikatakan, Bid'ah pertama yg dilakukan dlm Islam adlh tak berangkat pagi-pagi menuju masjid. (Abu Syamah seperti dikutif Abu Ubaidah Masyhur bin Hasan dlm Akhtha' al Mushalliin -- Edisi Indonesia: Kesalahan-kesalahan dlm shalat, hal. 236)
Patut disayangkan, sekarang ni banyak di antara kita kaum muslimin menganggab sepele perkara yg mulia ini. Padahal ganjaran di sisi Allah bagi yg mengamalkan sungguh-sungguh sangat menggiurkan. Tidakkah kita ingin dicatat dlm buku catatan para malaikat yg ditugaskan khusus oleh Allah untk berdiri di pintu-pintu masjid pd tiap hari Jum’at? Sebab, apabila khatib telah menaiki mimbar, maka para malaikat itupun menutup catatannya, dan mereka ikut mendengarkan khutbah. Betapa banyak di antara kita yg ikut shalat Jum’at, tetapi kelak tak ada dlm buku catatan malaikat.
Tidakkah kita ingin mendapatkan amalan yg pahalanya diibaratkan seperti berkurban dgn seekor unta sekali dlm sepekan? Dalam tiap Jum’at, berapa banyak-kah di antara kita yg masuk kategori datang lebih awal, sehingga patut mendapat ganjaran terbaik di sisi Allah? Atau jangan-jangan sepanjang hidup, kita ternyata belum pernah sekalipun mendatangi shalat Jum’at lebih awal dibanding jamaah lain umumnya? Sehingga dlm catatan malaikat, kita belum pernah sekalipun mendapat kategori datang diawal waktu. Jika demikian, sungguh betapa meruginya kita!!
*****
Shalat Jum’at bagi kaum muslimin sejatinya tak hanya sebuah ibadah rutin yg dilaksanakan tiap hari Jum’at. Di sekelilingnya terdapat ladang amal yg amat luas bagi siapa saja yg mau mengamalkan sunnah Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dengan mengerjakan amalan-amalan sunnah yg menyertai shalat Jum’at, maka kita akan tercatat tak sekedar menjalankan kewajiban (dan karenanya mendapatkan ganjaran shalat wajib), tetapi jg dicatat oleh malaikat dan mendapatkan tambahan pahala berlimpah di sisi Allah Subhanahu Wata’ala.
Salah satu amalan sunnah yg menyertai kewajiban shalat Jum’at adlh bersegera mendatangi masjid sebelum khatib menaiki mimbar. Adapun keutamaan bersegera mendatangi shalat Jum’at di awal waktu, antara lain adlh :
1.Dicatat dlm buku catatan malaikat.
Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam dalam sebuah hadits yg diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anh bersabda :
عَلَى كُلِّ بَابٍ مِنْ أَبْوَابِ الْمَسْجِدِ يَوْمَ الْجُمُعَةِ مَلَكَانِ يَكْتُبَانِ الْأَوَّلَ فَالْأَوَّلَ ... فَإِذَا قَعَدَ الْإِمَامُ طُوِيَتِ الصُّحُفُ
Pada tiap pintu dari pintu-pintu masjid pd hari Jum’at terdapat dua orang malaikat yg mencatat orang-orang yg terlebih dahulu berangkat... Jika imam (khatib) telah keluar (naik ke mimbar), maka buku catatan para malaikat ditutup. (HR. Ibnu Khuzaimah no. 1770, Ibnu Hibban no. 2774, dan An-Nasai dlm as-sunan al-kubra no. 11907, hadits shahih)
Dalam penjelasannya terhadap perkara ini, Abu Umamah dlm sebuah hadits yg dihasankan oleh Syaikh al Albani, dari Abu Ghalib, pernah ditanya :
Wahai Abu Umamah, bukankah orang yg datang sesudah imam menaiki mimbar (juga) mendapatkan shalat Jum'at? Ia menjawab, Tentu... tetapi ia tak termasuk golongan yg dicatat dlm buku catatan.
2.Mendapat keutamaan seperti berkurban seekor unta berbanding sebutir telur.
Keutamaan lainnya mendatangi masjid di awal waktu pd hari Jum’at dijelaskan dlm sebuah hadits yg diriwayatkan dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu. Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:
إِذَا كَانَ يَوْمُ الْجُمُعَةِ وَقَفَتْ الْمَلَائِكَةُ عَلَى أَبْوَابِ الْمَسْجِدِ فَيَكْتُبُونَ الْأَوَّلَ فَالْأَوَّلَ فَمَثَلُ الْمُهَجِّرِ إِلَى الْجُمُعَةِ كَمَثَلِ الَّذِي يُهْدِي بَدَنَةً ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي بَقَرَةً ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي كَبْشًا ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي دَجَاجَةً ثُمَّ كَالَّذِي يُهْدِي بَيْضَةً فَإِذَا خَرَجَ الْإِمَامُ وَقَعَدَ عَلَى الْمِنْبَرِ طَوَوْا صُحُفَهُمْ وَجَلَسُوا يَسْتَمِعُونَ الذِّكْرَ
"Jika tiba hari Jum'at, maka para Malaikat berdiri di pintu-pintu masjid, lalu mereka mencatat orang yg datang lebih awal sebagai yg awal. Perumpamaan orang yg datang paling awal untk melaksanakan shalat Jum'at adlh seperti orang yg berkurban unta, kemudian yg berikutnya seperti orang yg berkurban sapi, dan yg berikutnya seperti orang yg berkurban kambing, yg berikutnya lagi seperti orang yg berkurban ayam, kemudian yg berikutnya seperti orang yg berkurban telur. Maka apabila imam sudah muncul dan duduk di atas mimbar, mereka menutup buku catatan mereka dan duduk mendengarkan dzikir (khutbah)." (HR. Ahmad dlm Musnadnya no. 10164)
3.Menjadi salah satu syarat mendapatkan kesempurnaan pahala shalat Jum’at.
Nabi Shallallahu 'Alaihi Wasallam dlm hadits yg diriwayatkan dari Aus bin Aus Radliyallah 'Anhu, bersabda:
مَنْ غَسَّلَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَاغْتَسَلَ ثُمَّ بَكَّرَ وَابْتَكَرَ وَمَشَى وَلَمْ يَرْكَبْ وَدَنَا مِنْ الْإِمَامِ فَاسْتَمَعَ وَلَمْ يَلْغُ كَانَ لَهُ بِكُلِّ خُطْوَةٍ عَمَلُ سَنَةٍ أَجْرُ صِيَامِهَا وَقِيَامِهَا
Barangsiapa mandi pd hari Jum'at, berangkat lebih awal (ke masjid), berjalan kaki dan tak berkendaraan, mendekat kepada imam dan mendengarkan khutbahnya, dan tak berbuat yg sia-sia, maka dari tiap langkah yg ditempuhnya dia akan mendapatkan pahala puasa dan qiyamulail setahun.(HR. Abu Dawud no. 1077, al-Nasai no. 1364 Ahmad no. 15585. Dishahihkan oleh Al-Albani dlm Shahih al-Jami’, no. 6405)
Hadits yg mulia ni menjelaskan kepada kita bahwa seseorang yg melaksanakan shalat Jum’at sesungguhnya bisa meraih pahala berlipat, bahkan setara dgn pahala berpuasa dan qiyamulail selama setahun. Tapi dgn sejumlah syarat, salah satunya adlh berangkat lebih awal ke masjid. Di sini, bersegera mendatangi masjid pd hari Jum’at menjadi salah satu syarat bagi terpenuhinya seluruh syarat untk meraih kesempurnaan pahala shalat Jum’at.
Hari Raya Kaum Muslim
Hadits-hadits di atas menggambarkan betapa tingginya keutamaan yg didapat dgn menyegerakan diri mendatangi masjid pd hari Jum’at. Sedemikian tingginya sehingga layaknya seperti memperbandingkan antara berkurban seeokor unta dgn sebutir telur. Menyegerakan mendatangi masjid sebelum shalat Jum’at jg bisa mengantarkan seseorang mendapatkan kesempurnaan pahala shalat Jum’at, seperti pahala orang-orang yg melaksanakan puasa dan qiyamullail selama setahun.
Karenanya, tidaklah mengherankan dlm sebuah riwayat yg ditulis oleh Abu Ubaidah Masyhur bin Hasan dijelaskan bahwa sesungguhnya pd abad-abad pertama Islam, hari Jumat itu disambut seperti layaknya hari raya bagi kaum muslimin. Dimana, pagi hari setelah terbit fajar, jalan-jalan sudah ramai dgn orang-orang yg berpakaian bagus, memakai wangi-wangian, dan mereka bergegas menuju masjid.
Mereka berjalan menuju masjid jami' seperti halnya hari raya, hingga akhirnya kebiasaan itu hilang. Lalu dikatakan, Bid'ah pertama yg dilakukan dlm Islam adlh tak berangkat pagi-pagi menuju masjid. (Abu Syamah seperti dikutif Abu Ubaidah Masyhur bin Hasan dlm Akhtha' al Mushalliin -- Edisi Indonesia: Kesalahan-kesalahan dlm shalat, hal. 236)
Patut disayangkan, sekarang ni banyak di antara kita kaum muslimin menganggab sepele perkara yg mulia ini. Padahal ganjaran di sisi Allah bagi yg mengamalkan sungguh-sungguh sangat menggiurkan. Tidakkah kita ingin dicatat dlm buku catatan para malaikat yg ditugaskan khusus oleh Allah untk berdiri di pintu-pintu masjid pd tiap hari Jum’at? Sebab, apabila khatib telah menaiki mimbar, maka para malaikat itupun menutup catatannya, dan mereka ikut mendengarkan khutbah. Betapa banyak di antara kita yg ikut shalat Jum’at, tetapi kelak tak ada dlm buku catatan malaikat.
Tidakkah kita ingin mendapatkan amalan yg pahalanya diibaratkan seperti berkurban dgn seekor unta sekali dlm sepekan? Dalam tiap Jum’at, berapa banyak-kah di antara kita yg masuk kategori datang lebih awal, sehingga patut mendapat ganjaran terbaik di sisi Allah? Atau jangan-jangan sepanjang hidup, kita ternyata belum pernah sekalipun mendatangi shalat Jum’at lebih awal dibanding jamaah lain umumnya? Sehingga dlm catatan malaikat, kita belum pernah sekalipun mendapat kategori datang diawal waktu. Jika demikian, sungguh betapa meruginya kita!!
*****
other source : http://wikipedia.org, http://belajarislamsunnah.blogspot.com, http://instagram.com
0 Response to "Keutamaan Mendatangi Shalat Jum'at di Awal Waktu"
Post a Comment